Menguap malas. Matanya tidak bisa diajak kompromi, pelajaran olahraga di dalam ruangan seperti sekarang memang sangat membosankan. Apalagi mereka hanya diberi tugas, karena si guru tidak dapat hadir
Entah karena benar-benar tidak bisa hadir, atau karena malas hadir dikarenakan hujan yang mengguyur kota sejak pagi.
Yoongi sendiri sangat malas datang ke sekolah sebenarnya, tapi ibunya mengancam akan melarangnya bermain piano jika dirinya bolos. Padahal hawanya sangat dingin, dan dirinya sudah dipeluk oleh selimut
Rasanya selimut beserta kasurmya berteriak 'jangan tinggalkan aku' kepada Yoongi.
Hampir saja matanya terpejam. Teman di sebelah kirinya menyikut rusuknya pelan, pemuda di sampingnya nyengir. Dan Yoongi sudah hafal
"Ck, jangan sampai bukuku robek seperti kemarin" ujarnya
Chanyeol— nama pemuda tersebut mengangguk saja, lalu segera menyalin tugas Yoongi dengan kecepatan kilat.
Yoongi tidak peduli mau tugasnya disalin semua anak kelas sekalipun, yang penting dirinya bisa terlelap sekarang. Setidaknya sepuluh sampai lima belas menit saja sudah cukup
Tapi
BRAK!
Yoongi terduduk di kursinya. Segera memandang tajam kaca jendela tak bersalah di sebelahnya, di bawah jendela terdapat bola basket tergeletak begitu saja. Untung saja kacanya tidak pecah— Eh! Tapi wajah Yoongi telah mengeruh
Park Chanyeol yang merasakan hawa mencekam dari lelaki di sebelahnya, menepuk bahu Yoongi sekilas.
Sebenarnya juga gugup dalam hati.
Tidak ada yang berani mengganggu Yoongi jika dia sedang dalam tahap menuju alam mimpi, dan bola tadi bahkan mengejutkan seorang Min Yoongi.
Me-nge-jut-kan.
Berdoa saja semoga seseorang yang mengambilnya baik-baik saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Mochi •YoonMin [END]
FanfictionKau tau Mochi? Kue bulat, yang kenyal, dan biasanya berwarna putih. Rasanya? Hm, awalnya aku tidak suka. Yah, aku tidak menyukai makanan manis Tapi. Apa kalian pernah membayangkan melihat Mochi dalam wujud manusia? Jika belum, mari ikut aku. Aku sud...