Yoongi menatap puding di depannya. Kepalanya berfikir keras, maksud dari kata berharga itu apa? Kata tersebut terlalu luas maknanya.
Jadi Yoongi memutuskan berdiri, berpindah tempat duduk jadi di samping Jimin. Menatap lelaki tersebut lekat dari samping
"Berharga dalam hal?"
Jimin menengok. Tersenyum meringis menatap binar mata penasaran pada raut datar Min Yoongi
"Menurut kakak?"
"Ck. Jangan main main"
Jimin tertawa lebar. Lalu menyuapkan suapan pudingnya, menatap Yoongi geli.
Dapat dipastikan.
Min Yoongi cemburu.
"Park Chanyeol itu..... sepupu ku, putra dari kakak ibuku. Aku anak tunggal begitupula Chanyeol, jadilah kami dekat saat kecil. Namun baru kali ini kami berada disatu sekolah yang sama, dan karena masih canggung kami sepakat untuk merahasiakan bahwa kami adalah sepupu. Yah, meskipun akhir akhir ini Chanyeol sedikit mengganggu dengan pesan pesan menyebalkan"
Jimin menatap Yoongi yang membulatkan bibirnya. Rautnya masih datar, namun bibir bagian kanannya sedikit tertarik lebih tinggi. Jimin benar benar akan lebih memperhatikan ekspresi pemuda Min itu lagi, karena ekspresi Min Yoongi memang semenarik itu.
"Jadi? Kak Yoongi cemburu?"
"Tidak"
"Heeee, kenapa?"
Yoongi tersenyum samar. Menatap wajah manis lelaki di hadapannya
"Karena aku percaya padamu"
Deg.
Hanya satu kalimat. Namun rasanya pipi Jimin mau terbakar dengan detak jantung seakan sedang berdisko
Yoongi... Percaya.
Jimin tersenyum penuh, lalu tertawa. Tawa merdu nan riang, tanda bahwa si empunya benar benar bahagia.
Mendapat kepercayaan memang suatu yang membanggakan. Namun kali ini, rasanya benar benar spesial. Hatinya menghangat begitu saja
Yoongi tersenyum menatap Jimin. Lalu tanpa aba aba, dia mengecup pipi kanan Jimin cepat
"Aku percaya. Jadi tolong jaga kepercayaan itu, Jiminnie" bisik nya pelan
**
APANEH UDAH K3CUP K3CUP :3Btw. Ini buat teman weekend v:
KAMU SEDANG MEMBACA
Mochi •YoonMin [END]
FanfictionKau tau Mochi? Kue bulat, yang kenyal, dan biasanya berwarna putih. Rasanya? Hm, awalnya aku tidak suka. Yah, aku tidak menyukai makanan manis Tapi. Apa kalian pernah membayangkan melihat Mochi dalam wujud manusia? Jika belum, mari ikut aku. Aku sud...