08

10.3K 1K 39
                                    

"Wah? Yoongi malah bilang begitu? Bukannya itu keteraluan?" ujar Taehyung sambil menenggak yoghurt dari botolnya langsung

"Aku maklum sih. Eh, kau tadi membelikanku ayam saus tiram ya? Kenapa pakai sticky notes segala, alay tau"

Taehyung mengernyit "Tidak kok. Aku mengambil tas kita di kelas, sebelumnya aku bermain game"

"Jadi siapa? Tidak ada yang masuk keruang kesehatan selain kita dan Bu Tiffany?"

Taehyung menggeleng sebagai jawaban

Hmm. Memang sih di sticky notes tidak dicantumkan siapa yang memberinya makanan, oh? Bagaimana kalau makanan yang sudah berada di perutnya ternyata beracun?

Jimin mengelurakan kertas kecil yang sengaja di bawanya, lalu membacanya lagi

Cepat dimakan setelah bangun.

—MYG.

Jimin mengernyit

Myg siapa? Batinnya kebingungan

Taehyung menyetop salah satu taksi yang lewat, keduanya masuk kedalam taksi dan taksipun melaju setelah Taehyung menyebutkan alamat mereka

Keduanya memang berteman sejak SMP, karena mereka satu komplek perumahan dan seumuran. Apalagi ibu keduanya juga bersahabat baik, di tambah rumah mereka berdekatan

Sangat dekat malah.

Tinggal jalan kaki saja sudah sampai jika mau main.

Taehyung membayar ongkos taksi lalu mengucapkan terimakasih kepada supirnya, dan keluar bersama Jimin. Mereka memang bergantian membayar ongkos kendaraan, agar tidak ada yang terlalu banyak mengeluarkan biaya

Andai saja motor Taehyung sedang tidak berada dalam bengkel, pasti mereka tidak perlu mengeluarkan ongkos. Tapi tidak apa-apa sih, kadang Taehyung ingin suasana baru juga

Alias malas mengendarai motor.

Taehyung berjalan beriringan dengan Jimin, tangannya masuk kedalam saku jaket boomber navy miliknya

"Jimin pulang" ujar Jimin saat memasuki rumahnya. Taehyung mengekor

Wajar saja, jam segini orang tua Taehyung belum pulang dari bekerja. Jadi Taehyung selalu kerumah Jimin untuk main (re : numpang makan)

Ibu Jimin menyahut dari arah dapur, menandakan wanita tersebut berada di sana. Keduanya berjalan kearah dapur, Jimin meletakkan tas sekolahnya sebentar lalu menyusul Taehyung ke meja makan

"Sekolah lancar?" tanya Nyonya Park

"Tentu saja, cuma seperti biasa Jimin terlalu baik. Tadi dia dikerjai dan luka di perutnya terbuka lagi karena terkena lemparan bola basket"

Jimin mendelik tajam kepada taehyung, seperti berkata —Dasar—Ember!— Dari  tatapan matanya

Nyonya Park tersenyum sekilas "Jiminnie kan kuat, nanti juga dibalas oleh tuhan" ujar Nyonya Park kalem

Taehyung cemberut "Tapi bu, aish. Malah aku yang jadi kesal"

Nyonya Park dan Jimin terkekeh. Berbeda dengan Jimin yang baik dan sabar, Taehyung itu menggebu-gebu dan blak-blakan. Kadang sifat itulah yang dianggap menantang

"Sudahlah Tae" Jimin menatap makanan dihadapannya dan segera mengambil jatahnya

Taehyung mengerucut sebal, lalu mengambil jatah Sup Ayam dihadapannga juga. Menyeruputnya seperti tidak pernah makan, membuat Nyonya Park terkekeh





Ah, jadi begi rasanya memiliki putra yang tampan.

Mochi •YoonMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang