Namjoon dan Seokjin duduk berdua di atas ranjang Jimin yang sudah dikembalikan seperti semula. Di kanan mereka Taehyung dan Jungkook yang duduk di bawah, di kirinya ada Hoseok
Dan mereka beriman menatap tepat kedepan.
Ke arah tersangka utama.
Yoongi dan Jimin.
Jimin sendiri menautkan tangannya, gelisah sekaligus gugup karena semua tatapan mengarah padanya. Seakan menghakimi
Di sampingnya Yoongi duduk dengan santai, bahkan kepalanya mendongak dan menatap kelima orang dihadapannya malas.
Namjoon menghela nafas
"Jadi? Bisa kalian jelaskan apa yang sedang kalian lakukan hingga Hoseok berteriak?" Tanyanya merendahkan suara. Aura pemimpinnya benar benar aktif jika disaat saat seperti ini
Jimin mendongak, namun bibirnya tetap terkunci.
"Memangnya salah bermesraan dengan pacarku? "
"UHUK!"
Taehyung yang sedang asik mengunyah popcorn tersedak hingga potongan berondong jagung tersebut terlempar kedepan Yoongi.
Yoongi berdecih.
"Jijik. Bodoh"
Jungkook dengan sigap memberikan sekaleng soda kepada Kim Taehyung. Yang dibalas ucapan terima kasih
Lalu keduanya bertatap tatapan dengan Namjoon yang sama bingungnya
"Pacar?" Tanya Taehyung
Yoongi mengangguk mantap.
"Ya. Park Jimin" ucapnya seraya meraih tangan Jimin untuk digandeng
"Ahem. Yoongi. Kau... serius?"
Yoongi menatap Seokjin datar, namun matanya tidak pernah berbohong. Bola matanya dipenuhi keyakinan akan ucapannya
"Jimin kau paksa ya?" Kali ini tuduhan dari Jung Hoseok
Jimin menggeleng keras "A-aku... juga senang..."
Yoongi menoleh cepat.
"Mungkin maksudmu suka"
Membuat Jimin makin merundukkan wajahnya, ingin menghilang saja dari situasi sekarang. Apalagi dapat dipastikan, si Kim Taehyung itu pasti membocorkan hal seperti ini kepada bundanya
Begini saja Jimin sudah sangat malu. Apalagi.... Saat nanti satu sekolah tau... Bagaimana?
Sial.
Jimin mau pingsan saja rasanya.
"Kak Jimin, pipimu merah" celetuk Jungkook
Semuanya segera memperhatikan ke arah Jimin lagi, lalu tanpa diduga. Yoongi menarik pipi kanan Jimin keras
"K-kak!"
"Pipimu lucu, bulat dan merah. Seperti apel"
Namjoon dan Seokjin tidak bisa lebih ternganga lagi, bahkan Hoseok sampai mencubiti lengannya sendiri. Seorang Min Yoongi memuji seseorang sambil menatapnya dalam dan menampilkan senyum.
Bukan senyum tipis atau separuh, tapi benar benar senyum.
S E N Y U M.
Bukan jenis senyum yang biasa ditunjukkan saat dirinya bangga kepada adik adiknya dibasket, jenis senyum... hangat? Ekspresi pertama seorang Min Yoongi yang dapat disandingkan dengan kata hangat
"Hah~ Yasudah. Sepertinya kau serius" putus Namjoon kemudian
Jungkook merangkak segera, mendekat ke arah Jimin. Tersenyum manis, lalu mengulurkan tangan
"Selamat ya kak"
"Eh? Iya"
Lalu berpindah ke arah Yoongi
"Selamat juga kak"
Yoongi tersenyum tipis "Hm. Kau sebaiknya segera menyusul dengan si pemuda Kim"
Jungkook terkejut. Lalu tersenyum tertahan, kepalanya tertunduk dan mengangguk patah patah.
Para senior di belakangnya hanya bisa menggeleng. Jungkook kenapa tiba tiba bisa serandom itu?
Lalu Namjoon melirik sepupunya. Kim Taehyung... tadi Yoongi menyebut pemuda Kim? Apakah... Jungkook menyukai sepupunya sehingga virus random Taehyung menular?
Diam diam Namjoon mendesah pelan.
Sepertinya dia harus mengawasi Yoongi mulai sekarang, atau setidaknya mulai mengakrab kan diri. Bagaimanapun juga, Jimin sudah dia anggap seperti adik sendiri
Namjoon menoleh ke arah Seokjin.
Bertepatan dengan Seokjin yang juga menoleh ke arah Namjoon, keduanya sejenak bertatapan dan mengangguk mantap setelahnya. Seperti bertelepatiGini amat nasib Jomblo -Jung Hoseok
KAMU SEDANG MEMBACA
Mochi •YoonMin [END]
FanfictionKau tau Mochi? Kue bulat, yang kenyal, dan biasanya berwarna putih. Rasanya? Hm, awalnya aku tidak suka. Yah, aku tidak menyukai makanan manis Tapi. Apa kalian pernah membayangkan melihat Mochi dalam wujud manusia? Jika belum, mari ikut aku. Aku sud...