Maaf upload ngaret lagi aku capek banget jadi ngaret kayak gini
Badanku rasanya ah mantap jadi pelan-pelan aja ya
Kalo masih ada typo komentar aja
Ini belum dibaca ulang jelas banyak yang salah
Klik bintangnya dulu sebelum lanjut
Happy reading..........Rasanya hampir sama dengan tertusuk pisau dalam pelukan
🐭🐭🐭
Suasana sekolah pagi ini begitu ramai, Seyla yang baru saja turun dari motor Navriel mengernyitkan kebingungan saat melihat orang berkerumun di koridor kelas jelas tak seperti biasanya. Tersadar dengan panggilan Navriel barusan Seyla melepas helm lalu menyerahkan benda itu pada pemiliknya.
"Gue mau ke kantin dulu ikut gak?"tanya Navriel yang diakhiri dengan senyuman hangatnya, bola matanya itu menangkap sempurna sosok Seyla yang hari ini terlihat sangat cantik menurut Navriel.
Seyla mengerutkan keningnya lalu tertawa pelan "El"
"Eh?"
"Gue gak ikut, Lo kalo mau ke kantin gak papa gue mau langsung ke kelas"ulang Seyla karena perkataannya tadi sepertinya tak bisa didengar Navriel.
Navriel mengangguk sekali "Oke gue ke kantin kalo gitu"
Seyla hanya menganggukkan kepalanya lalu berjalan melanjutkan langkahnya, Seyla menolehkan kepalanya bingung saat orang-orang menatap tajam kearahnya, saking penasarannya Seyla juga menatap penampilannya memastikan jika tak ada yang salah dengan penampilannya Lo
Orang-orang kenapa aneh sih,,,,,batin Seyla masih terus berjalan.
"Seyla"seru Nuella melebarkan senyumnya menghampiri Seyla.
"Seneng amat hari ini"komentar Seyla yang dibalas anggukan kepala setuju dari Nuella, hari ini memang dirinya cukup senang setelah pagi tadi yang dimulai dengan beberapa hal manis.
"Wajib seneng dong"
Seyla menggerakkan kepalanya setuju "Tapi Lo liat penampilan gue aneh gak sih?"tanya Seyla yang masih bingung dengan tatapan orang-orang yang tak seperti biasanya, kali ini Seyla menangkap tatapan orang penuh penilaian buruk kearahnya bukan seperti hari-hari sebelumnya.
"Normal kayak biasanya"
Harusnya memang normal tapi tetap saja Seyla merasa ada yang aneh, penasaran dengan kerumunan orang di mading sekolah Seyla ikut mencondongkan tubuhnya melihat apa yang sebenarnya orang-orang lihat saat ini.
"Eh Sey gak malu?"
"Oh masih berani sekolah ternyata"
"Ravelyn harus keluarin dia sebelum pengikutnya banyak"
"Mukanya dua ternyata"
Gelombang kerutan di dahi Seyla itu semakin terlihat, celetuk orang-orang yang entah kenapa Seyla rasa ditujukan untuknya itu semakin membuatnya bingung, kerumunan itu Seyla belah begitu saja tak mempedulikan orang-orang yang melontarkan kalimat kebencian kepadanya.
Untuk beberapa saat Seyla diam mematung melihat isi mading sekolah yang diisi berita tentang dirinya, mulai dari kelakuan nakalnya di sekolah lama, beberapa jepretan foto dirinya yang tengah mengamuk dengan Miko juga terpajang disana, tulisan-tulisan tentang hinaan itu memenuhi mading. Seyla tak tau siapa yang sengaja menyebar semua ini, sedangkan yang tau akar-akar masalahnya hanya sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STELA ✓
Подростковая литератураCover by kdk_pingetania PROSES REVISI Part lengkap #Best Rank 7 in Romanc #Best Rank 15 in Pertemuan #Best Rank 12 in Pertemuan #Best Rank 6 in Kebencian 'Ketika sebuah rasa yang kecewa' Seyla Almahera Jovita Hazel yang lebih sering dipanggil Seyla...