Aku revisi pelan-pelan mohon maklum ya guys
Kalo kalimatnya udah lebih mending itu artinya udah aku revisi ya
Oh ya jangan lupa nabung buat Stela 1 versi cetak ya pemasaran kalian bakal suka apa enggak sama secret chapter yang bakal aku kasih
Cus baca sekarang!!!!!
Happy reading..Sepulang dari sekolahan tadi Seyla dan temannya memilih menghabiskan waktu bersama di mall, jujur saja sudah bosan karena berkunjung ketempat itu tapi Seyla hanya bisa menghibur sedikit perasaannya dengan ke mall, tak hanya mereka bertiga Dyto yang menjabat sebagai pacar Seyla juga ikut menemani, mereka semua menghabiskan waktu bersama, entah itu makan, main ataupun berbelanja, dan Seyla juga sempat membeli sepatu samaan dengan Dyto lucu saja hal tadi menurut Seyla.
Beberapa menit yang lalu Seyna kakaknya juga mengabari Seyla untuk segera pulang, meskipun orangtuanya kurang perhatian pada Seyla setidaknya ada Seyna kakaknya yang masih aktif menanyakan keberadaannya.
Bukannya tak ingin menuruti kemauan kakaknya untuk pulang cepat, tapi hati Seyla tergerak untuk berkunjung ke tempat ternyamannya, semenjak Seyla hanya dicukupi finansialnya oleh kedua orangtuanya, Seyla memutuskan mencari tempat berlabuh untuk mencairkan pikirannya dan menenangkan pikirannya, dan tempat itu jatuh di panti asuhan, dengan melihat anak-anak kurang beruntung itu tersenyum mengumbar tawa membuat Seyla ikut merasakan senang, harusnya Seyla merasa bersyukur karena masih memiliki orang tua lengkap bahkan kebutuhannya dicukupi tapi sayangnya Seyla tak bisa merasakan kebebasan seperti anak-anak panti yang tersenyum setiap saat tanpa mengendurkan senyumannya sama sekali.
Lengkungan lebar itu Seyla usung begitu kedatangannya disambut dengan kegembiraan anak-anak panti, pelukan demi pelukan yang mereka berikan pada Seyla nyatanya mampu membuat Seyla merasa lega, dibalik sikapnya yang keras dan sangat tega sebenarnya ada hati yang begitu lembut tersembunyi, Seyla tau tindakannya menindas orang lain itu salah tapi Seyla juga merasa sedikit senang jika melihat orang lain kesusahan seperti itu.
Seyla menggelengkan kepalanya cepat mengusir bayangan-bayangan kejadian tadi siang, dengan sedikit senyuman Seyla menegakkan tubuhnya lalu berjalan kearah mobilnya, sebelum datang ke panti asuhan Seyla memang sudah sempat membeli makanan untuk anak-anak panti, jujur saja Seyla sebenarnya bukan cewek sejahat itu.
"Kak Hera tadi sempet beli makanan buat kalian semua, dibagi yang rata dan jangan berebut bisa?"Hera bukan Seyla, sebutan itu yang anak-anak panti ucapakan untuk Seyla diambil dari nama tengahnya dan Seyla juga merasa suka-suka saya dengan panggilan Hera. Terdengar lucu kan?
"Bisa Kak"
"Sama Kakak mau tanya Bunda dimana? Kak Hera pengen ketemu sebentar"tanya Seyla sembari mengedarkan pandangannya mencari sosok Ibu panti.
"Tadi Lisa liat Bunda di taman belakang sana"ujar gadis berkuncir dua yang begitu menggemaskan.
Dengan gerakan kepala paham kini Seyla mengayunkan kakinya menuju taman belakang, tak ada yang istimewa sama tempat ini, ruangan bahkan barang-barang yang ada di sini masih sama seperti terakhir kali Seyla datang.
Wanita dengan rambut ikal yang dikuncir satu tengah duduk sendirian dibangku taman itu mengundang segaris senyuman dari Seyla, seketika tubuhnya merasakan kehangatan yang begitu dalam hanya melihat Ibu panti.
Seyla melangkahkan kakinya lebih dekat "Bun" sapanya.
Lina yang tadinya melamun refleks menegakkan tubuhnya cepat "Eh sayang baru dateng padahal Bunda udah kangen banget"tuturnya lalu memeluk tubuh Seyla dengan sangat erat, aroma buah-buahan segar itu bisa Lina hirup kembali, Seyla mungkin hanyalah orang baik yang berkunjung ke pantinya tapi kehadiran gadis malang itu mampu mengubah warna hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STELA ✓
Roman pour AdolescentsCover by kdk_pingetania PROSES REVISI Part lengkap #Best Rank 7 in Romanc #Best Rank 15 in Pertemuan #Best Rank 12 in Pertemuan #Best Rank 6 in Kebencian 'Ketika sebuah rasa yang kecewa' Seyla Almahera Jovita Hazel yang lebih sering dipanggil Seyla...