Ini aku revisi pelan-pelan guys gak mungkin aku bisa cepet karena aku punya kerjaan lain gak cuma ngurusin wattpad
Yang belum baca mau baca setelah revisi boleh karena selesai revisi bakal aku hapus part-nya separuh mungkin makannya yang belum buruan baca ya
Jangan lupa juga nabung buat peluk Stela 1 ya🤗
Happy reading...Sahabat itu dia, bukan hanya datang saat butuh saja tapi juga ikut andil menemani dalam situasi apapun
🐇🐇🐇
"Kamu ini beli apa Sey"Seyla mematung ditempatnya lalu menyengir tak enak setelah ucapan Naya barusan.
Mampus kayaknya ada yang salah deh,,,,,batin Seyla merutuki kebodohannya sendiri.
"Emm, bukannya Seyla udah beli semuanya ya Tan?"cicit Seyla was-was.
Naya tertawa keras lalu mengacak-acak rambut Seyla gemas sendiri "Ini lobak sayang bukan wortel, wortel itu yang warna oranye kalo lobak yang warna putih ini"
Seyla menatap Navriel yang menyengir lebar lalu menatap Naya lagi "Kata Navriel yang putih aja, bersih"jawab Seyla polos, perasaannya sekarang sudah tak karuan tapi mendengar Naya tertawa seperti tadi bukan sesuatu yang perlu ditakuti sepertinya.
Naya geleng-geleng kepala dengan sisa-sisa tawanya "Hemm kalian berdua bikin gemes, ini juga beli tepung tapioka bukan tepung terigu"lanjut Naya lagi.
Seyla menundukkan kepalanya dalam merasa malu, perkara belanja saja dirinya bisa salah tapi memang itu hal wajar sangat wajar jika dirinya belanja sayuran dan benar semua itu yang menjadi pertanyaan.
"Lha bukannya tepung ma?itu kan warnanya putih" heran Navriel menenteng tepung yang mereka beli.
"Iya tepung tapioka bukan terigu"
Naya memperlihatkan senyuman manis agar tak membuat Seyla semakin merasa bersalah jujur saja ini bukan hal yang membuatnya marah melainkan hal yang lucu sangat lucu bahkan.
"Gak papa nanti belajar lagi"
"Maafin Seyla Tante"Seyla kembali menundukkan kepalanya merasa bersalah meskipun Naya tak memperlihatkan marahnya tapi Seyla tetap merasa sangat bersalah.
Naya meraih tangan Seyla lalu menepuk pelan punggung tangannya "Gak papa sayang Tante tau kok kamu gak hafal sayuran, Miko udah pernah bilang, nanti Tante ajarin ya, sekarang bantuin Tante masak mau?"
Seyla merasa sangat lega setelah ucapan Naya barusan, anggukan kepala beberapa kali itu juga Seyla lakukan sebagai jawaban atas ajakan Naya barusan,
"Iya Tante, Sey mau"
Naya menoleh kearah putranya lalu mengelus lengannya sekali "Kamu beresin ruang tamu ya karpet diganti terus sofa dirapiin juga"
"Siap Ma" pekik Navriel kelewat semangat.
"Yaudah Mama mau ke dapur dulu, yuk Sey"
Seyla menganggukkan kepalanya lalu mengikuti Naya kearah dapur, Seyla menatap kuku-kuku tangannya yang cantik lalu tersenyum lebar sekarang sudah tak ada yang namanya kuku cantik dan badan wangi Seyla sudah sangat pasrah dengan semuanya toh dihindari juga tak bisa, mau tak mau Seyla harus merelakan juga kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STELA ✓
Teen FictionCover by kdk_pingetania PROSES REVISI Part lengkap #Best Rank 7 in Romanc #Best Rank 15 in Pertemuan #Best Rank 12 in Pertemuan #Best Rank 6 in Kebencian 'Ketika sebuah rasa yang kecewa' Seyla Almahera Jovita Hazel yang lebih sering dipanggil Seyla...