Kalo kalian masih nemu typo komentar aja ya
Aku cuma baca sekilas mungkin masih ada gitu
Buat yang baru gabung yuk bisa bacanya ngebut
Jangan lupa nabung biar bisa peluk Stela 1 ya
BELUM AKU BACA ULANG TYPO BANYAK KAYAKNYA
Happy reading guys...
Enjoy.....***
"Sey"
"Kak"
Ucap Seyla dan Seyna bersamaan, untuk pertama kalinya Seyna secanggung ini apalagi hanya mengobrol dengan adiknya, setelah kejadian itu Seyna benar-benar merasa bersalah, demi egonya sendiri dirinya tak mempedulikan keadaan Seyla, dirinya saat itu sedang dalam emosi yang sangat mendominasi pikiran sampai-sampai tak sadar dengan tindakannya yang sangat kelewatan.
"Kakak duluan"Seyna mengangguk meski tak dilihat Seyla gadis itu saat ini menunduk sibuk dengan jarinya.
Seyna menghela nafas panjang lalu tersenyum tipis, tak pantas minta maaf tapi kali ini Seyna mengakui tindakannya memang sangat keterlaluan "Kak Ana minta maaf Sey, demi ego yang gak seberapa Kak Ana dibutakan sama keadaan, gue ngaku salah banget Lo berhak marah ataupun ngelakuin hal yang bikin Lo seneng, tapi satu hal yang perlu Lo tau gue gak bakal ambil Stevan dari Lo, gue udah lupain hal gila itu"tutur Seyna lirih.
"Maafin Kak Ana, Lo berhak ngelakuin apapun. Disini gue yang salah Lo punya hak buat lawan gue. Kadang gue iri sama Lo, Lo bisa pergi kesana kemari bebas sedangkan gue enggak, dan kemarin gue bener-bener khilaf sampai mau ambil Stevan dari Lo"sambung Seyna memaksakan senyuman tipisnya, setidaknya untuk saat ini keadaannya jauh lebih baik, dadanya juga sudah mulai terasa ringan.
Ragu-ragu anggukan kepala itu Seyla lakukan, kontak matanya diarahkan pada sang Kakak yang hari ini terlihat begitu pucat pasi"Seyla gak bakal ngapa-ngapain kak Ana gak bakal ngelawan juga, kadang egois emang diperlukan kok Kak, gue sejujurnya juga iri sama Lo karena lebih diperhatiin Daddy sama Mommy tapi sekarang gue paham apa alasannya, maafin gue juga Kak" Seyla mendengarkan tangannya menyentuh tangan Seyna yang terasa dingin dan juga basah.
Seyna mengusap wajahnya yang basah lalu menerima uluran tangan kanan Seyla "Maafin gue ya"
Anggukan cepat itu Seyla lakukan "Iya"
Tatapan Seyna itu disapukan kearah orang tuanya lalu kembali fokus pada Seyla "Jagain Daddy sama Mommy ya"
"Maksud Kak Ana gimana? Dokter Kakak saya bisa sembuh kan? Kita jagain bareng-bareng Kak, harus bisa lewatin ini semua, Kak Ana harus janji sama Seyla"
Seyna mengusap air mata adiknya lalu tersenyum tipis "Gue operasi dulu, makasih Dad. Dokter ayo sekarang"
"Mommy"teriak Seyla menangis histeris yang langsung dihampiri Mia dan juga Miko. Kursi roda itu Mia tarik lebih mendekat dengannya kemudian memeluk erat tubuh tubuh Seyla yang masih bergetar hebat.
"Udah ya jangan nangis, Kak Ana bisa"
"Kak Ana gak mau janji sama Seyla Mommy, Seyla takut"adu Seyla masih berada dalam pelukan hangat Mia.
"Gak perlu takut ya, Kak Ana bisa kita tunggu sampai operasinya selesai ya"tutur Mia menenangkan Seyla yang masih menangis sesenggukan.
Stevan yang sedari tadi melihat kekasihnya itu kemudian mengusap kepala Seyla membantu menangkan gadis itu "Udah jangan nangis, makan aja gimana?gue beliin?"tawar Stevan yang langsung dijawab gelengan kepala oleh Seyla.
Seyla menoleh kearah Stevan dengan wajah sendunya "Kak Ana gak papa kan Stev?dia bakal sembuh kan?gue takut"tanya Seyla cemberut.
"Iya bakal sembuh Seyla, gak perlu khawatir gitu, berdoa aja semuanya berjalan lancar"
KAMU SEDANG MEMBACA
STELA ✓
Roman pour AdolescentsCover by kdk_pingetania PROSES REVISI Part lengkap #Best Rank 7 in Romanc #Best Rank 15 in Pertemuan #Best Rank 12 in Pertemuan #Best Rank 6 in Kebencian 'Ketika sebuah rasa yang kecewa' Seyla Almahera Jovita Hazel yang lebih sering dipanggil Seyla...