Bab Sepuluh

7.5K 305 4
                                    

Inget ya aku revisi pelan-pelan
Yang belum baca buruan baca kalo gak tungguin aku selesai revisi karena selesai revisi aku cuma kasih satu minggu buat kalian mungkin ya
Setelahnya aku UNPUBLISH setengah
Happy reading....

***

Begitu jam pelajaran selesai Seyla mengemasi bukunya cepat lalu berjalan kearah meja sahabatnya dengan tangan yang menyilang didepan dada, tatapan tajam penuh peringatan itu juga dilemparkannya membuat Zeevara dan Amanda cengengesan, Seyla pikir mereka tak akan melakukan hal ini bisa dibayangkan kemarin sahabatnya bilang akan pindah dan tak salah kan kalau Seyla menganggap hal itu candaan tapi ternyata sahabatnya benar-benar pindah sekolah.

"Gue gak habis pikir sama Lo pada, bisa-bisanya pindah beneran Lo gak lagi sakit kan?"desak Seyla masih dengan tatapan mengintimidasinya

Amanda menyengir lebar saat melihat ekspresi tak suka dari Seyla "Lagian kita berdua kan udah bilang pindah yaudah kita pindah biar bisa satu sekolah"heboh Amanda merentangkan tangannya bermaksud memeluk Seyla namun ditepis Seyla begitu saja.

"Masalahnya Lo udah mau lulus ngapain kesini coba, kita kan masih bisa temenan gak perlu pindah juga hey"Serka Seyla.

"Masalahnya kita gak kayak gitu Seyla, Lo pindah kita ya pindah mau gimana pun juga kita harus sama-sama terus ngerti?"kini giliran omelan dari Zeevara yang membuat Seyla geleng-geleng kepala, tak ada Miko ataupun Mia ternyata sahabatnya sudah mampu membuat Seyla senang dan merasa mendapat dorongan.

"Terserah Lo berdua lah, oh ya kenalin itu teman gue disini namanya Nuella"titah Seyla menunjuk Nuella yang masih sibuk dengan ponselnya "Ella!!!"sambung Seyla keras membuat Nuella mengalihkan atensinya lalu berjalan menghampiri Seyla.

"Apa?"

Seyla tersenyum lembut memperlihatkan lesung pipi samarnya "Kenalin ini sahabat gue dari sekolah lama"Amanda dan Zeevara refleks melebarkan senyumnya memberi kesan pertama yang manis untuk Nuella dari tatapannya Nuella memang bukan orang yang jahat.

"Manda" sapa Amanda seraya mengulurkan tangannya yang disambut dengan senang oleh Nuella.

"Nuella"

"Kalo gue Zeevara" tutur Zeevara diimbangi senyuman tipisnya.

"Nuella"

Seyla bertepuk tangan sekali lalu tersenyum lebar "Ke kantin gimana?gue belum sarapan dari pagi, gimana?"tawar Seyla yang tak ditolak sama sekali.

Lorong kelas yang panjang dan ramai itu semakin ramai saat Seyla dan ketiga sahabatnya melewati koridor, mungkin keberadaan Amanda dan Zeevara menjadi atensi paling banyak dicuri, Seyla yang sudah terbiasa dengan tatapan-tatapan seperti itu mengukir senyuman tipis sesekali lebar, ternyata hari keduanya di Ravelyn justru semakin menghebohkan murid-murid disini, seharian kemarin ternyata belum cukup untuk mengenal atau sebatas mengetahui sosok seperti apa dirinya.

Dengan tatapan mempesonanya Seyla berjalan dengan santai memasuki kantin dan suasana kantin semakin heboh saat sahutan demi sahutan dari kaum adam masuk kedalam pendengaran Seyla, kontak matanya berpapasan dengan ketiga sahabatnya lalu tertawa bersama menganggap hal itu cukup lucu, kesannya memang seperti melihat bidadari, jangan-jangan tebakan Seyla memang benar.

"Duduk disitu aja"

Seyla yang masih tertawa menertawakan reaksi pengunjung kantin itu seketika terdiam saat seseorang dengan postur tubuh sedikit berisi dengan kacamata bulat besarnya dan ditambah model rambutnya yang sedikit membosankan itu memanggil Seyla"Se--Seyla"

Seyla mengangkat salah satu alisnya memberi isyarat murid tersebut untuk melanjutkan ucapannya, tak mungkin hanya sekedar memanggilnya atau memang itu benar?ah Seyla lumayan kesal kebahagiaan diganggu dengan cowok modelan seperti itu.

STELA ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang