Kalo nemu typo komentar aja ya guys nanti aku benerin lagi kalo ada masalah spasi aku juga kurang tau gitu terus
Oh ya part selanjutnya aku revisi dulu selesai revisi aku upload kok tenang dan harap bersabar ya guys
Jangan lupa nabung ya
Happy reading......***
Pemuda dengan postur tubuh yang tak jauh berbeda dengan Stevan itu merentangkan tangannya menyambut kedatangan Seyla, pelukan erat itu dilakukannya aroma tubuh dan rambut Seyla yang wangi buah-buahan itu dihirup dalam-dalam yang ditutup dengan kecupan manis dipipi kanannya, lengkungan lebar itu diperlihatkan pertanda memang dirinya cukup merindukan sosok gadisnya.
Seyla mengurai pelukan lalu menatap tak enak pada Stevan yang duduk sendirian di meja tak jauh dari tempatnya, Seyla menggelengkan kepalanya pelan lalu menarik tangan Dyto untuk duduk, sruputan jus jeruk itu Seyla lakukan untuk mengguyur tenggorokannya yang terasa sangat kering.
"Tadi lama banget ya nunggunya?"tanya Seyla sembari mengusap punggung tangan Dyto.
"Iya, katanya jam 2 kok tumben lama banget"
Seyla menunjuk Stevan yang menikmati minumannya"Tadi sebenernya bujuk dia biar gak ikut tapi ngeyel"jawab Seyla jujur.
"Tau gitu tadi gue bisa jemput"seloroh Dyto tak mau melepaskan tangan Seyla.
"Sebenernya gue ada tugas kelompok sama dia dan harus dikumpulin minggu depan jadi ya harus dikerjain cepet soalnya tugasnya lumayan susah, terus gue minta dia kerumah dulu gak mau yaudah ikut kesini"
Dyto melirik tak suka kearah Stevan lalu kembali fokus pada Seyla "Hati-hati hidung belang"
Seyla terkekeh pelan lalu mengangguk "Iya, Lo yang harusnya hati-hati gue gak bisa terus disamping Lo"
"Iya, mau makan gak?sorry gue pesen makan duluan tadi laper banget terus Lo gak sampai-sampai jadi gue makan sendiri, gimana mau?"tawar Dyto lalu menyelipkan rambut Seyla disalah satu telinga gadisnya.
"Gak perlu tadi sebelum pulang gue sempet makan di kantin aman kok gak laper"jawab Seyla yang diakhiri senyuman manis "Oh ya gue gak bisa lama-lama, sebenernya pengen main dulu tapi hari ini gak bisa kapan-kapan aja gue ada tugas soalnya"sambung Seyla yang diangguki Dyto.
"Mau gue anter?"tawar Dyto yang kini kembali melirik Stevan.
Seyla mengulurkan tangannya menyentuh pipi Dyto "Gak papa gue sama temen gue, Lo sekarang pulang gue juga mau ngerjain tugas, gak usah mampir-mampir langsung pulang ke rumah ngerti?"ceramah Seyla yang disetujui Dyto.
"Iya langsung pulang, gue duluan ya bilang ke gue kalo tuh cowok macem-macem" Seyla memejamkan matanya saat kecupan singkat itu mendarat di keningnya sebelum akhirnya Dyto meninggalkan cafe.
"Iya, hati-hati pulangnya"
Lengkungan lebar itu enggan pergi melambangkan bahwa Seyla hari ini bahagia, tatapannya kini tertuju pada Stevan yang menikmati minumannya lalu tanpa permisi Seyla mengambil duduk tepat didepan pemuda itu membuat Stevan mendongakkan kepalanya.
Seyla terkekeh pelan "Ayo katanya ngerjain tugas, btw muka Lo kenapa kesel banget, kan gue udah bilang gak usah ikut lagian cuma sebentar kan Lo jadinya nunggu, udah ayo kerjain tugasnya"
Stevan menghela nafas panjang lalu bangkit dari duduknya meninggalkan Seyla begitu saja membuat gadis berkulit bersih itu sedikit kesal dan menghentakkan kakinya menyusul Stevan yang sudah berjalan kearah motornya.
"Dasar manusia batu"
Seyla setengah berlari kecil menyusul Stevan "Ehhhhh"pekik Seyla refleks mencengkeram lengan Stevan membuat empunya setengah tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
STELA ✓
Dla nastolatkówCover by kdk_pingetania PROSES REVISI Part lengkap #Best Rank 7 in Romanc #Best Rank 15 in Pertemuan #Best Rank 12 in Pertemuan #Best Rank 6 in Kebencian 'Ketika sebuah rasa yang kecewa' Seyla Almahera Jovita Hazel yang lebih sering dipanggil Seyla...