14. Destroy (Rev)

30 5 0
                                    

Part ini ditulis oleh Nayzaashfa

Jika mencintai dan memilikimu sesakit ini maka aku takkan melakukannya

※Lose You※

Setelah jenazah Chandra dibawa ke rumah duka, Mama Chandra menghilang entah kemana dan Papa Chandra juga masih bekerja.

Yoshiko dan mamanya tidak pulang ke rumah melainkan mengantar jenazah Chandra. Berita kematian artis cilik itu menyebar luas dengan sekejap sehingga kini rumah Chandra sudah ramai oleh para fans nya.

Saat Yoshiko turun dari mobil yang membawa jenazah Chandra, Yoshiko langsung didorong oleh salah satu Fans Chandra.

"Heh lo! Gara gara lo ya Chandra jadi kayak gini!!" Tunjuk seorang perempuan berumur sekitar 16 tahun ke Yoshiko

Yoshiko hanya diam

"Gara gara lo Chandra meninggal! Seandainya lo gak pacaran sama Chandra ga bakal kayak gini!!" Seru seseorang yang lain

"Chandra itu cocok nya buat gue bukan lo, bitch!"

"Ingat nyawa di bayar nyawa." Bisik perempuan yang berumur 16 tahun itu. Lalu mereka pergi.

Yoshiko terjatuh di pelukan mamanya.

"Bentar lagi malem, pemakaman Chandra besok pagi. Kita mau nginep di hotel atau gimana?" Tanya mamanya

"Ga Usah ke hotel ma. Di mobil aja ga papa" lirih Yoshiko

"Ya udah ayok"

Chiyo memapah Yoshiko ke mobil. Mereka tidur di mobil. Sambil menunggu pagi hari.

Yoshiko tak berhenti nya menangis. Ia menyesali semuanya. Harusnya dari awal Yoshiko sadar diri untuk tidak mengenal Chandra.

~~~

Pagi harinya rumah Chandra sudah penuh oleh manusia. Kebanyakan wartawan, fans nya dan warga setempat. Yoshiko hanya memandangi dari kejauhan.

Saat jenazah Chandra mulai akan di kebumikan Yoshiko membangunkan mamanya untuk segera mengikuti proses pemakaman.

Jenazah Chandra sudah di kebumikan. Kini makamnya sudah lumayan sepi. Keluarga Chandra juga sudah pulang. Yoshiko memberanikan diri menghampiri makam Chandra.

Yoshiko bersimpuh di samping makam Chandra. Yoshiko mengusap nisan bertuliskan nama Chandra. Yoshiko berdoa. Mamanya menunggu di mobil berjaga jaga.

Yoshiko menangis lagi padahal matanya sudah membengkak.

"Chan... maafin aku.. ini semua salah aku. Kalau dari awal aku ngga mengenal kamu, kalau dari awal aku sadar diri a-aku yakin semua ini nggak akan terjadi. Kalau bisa mengulang waktu aku nggak akan menonton konser mu. Kalau bisa mengulang waktu aku bahkan tidak akan mengenal mu Chan. Kalau... kalau tau akhirnya akan seperti ini aku ingin bisa melindungi mu. Namun apalah aku Chan" Yoshiko mengusap air matanya

"Apalah aku yang hanya manusia biasa yang masih bergantung sama orang lain. Aku cuma manusia yang lemah bahkan aku nggak sanggup menjaga diri aku sendiri. Tapi kalau bisa aku ingin menjaga mu Chan. Tapi... itu semua sudah terjadi. A-aku nggak bisa apa apa selain meratapi semuanya kan" Yoshiko bergetar menangis hebat.

"Padahal sudah cukup aku kehilangan papa, papa bagaikan jiwa aku. Tapi papa pergi. Dan kamu tau kan hancurnya aku tanpa jiwa ku. Aku kayak manusia ngga bernyawa tanpa papa. Tapi kamu berhasil menggantikan itu. Kamu berhasil mengisi jiwa yang telah pergi. Kamu berhasil menjadi sebagian hidup aku. Tapi kenapa... jiwa aku harus pergi lagi ketika ada penggantinya. Kenapa Chan? Kenapa orang yang aku sayang harus pergi? Apakah tuhan pengen aku sendiri?!" Yoshiko menangis terisak isak.

Lose You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang