34. Tired

13 2 0
                                    

Part ini ditulis oleh Nayzaashfa

Aku lelah berjuang. Bolehkah aku menyerah atau tetap melanjutkan sampai habis?

°°°

Bolehkah aku menjenguk ibumu?

Yoshiko mengangguk senang
"Tentu saja"

Yoshiko pun berjalan bersama dengan Chlorenz. Menuntunnya ke tempat dimana mamanya terbaring.
Sampai di depan pintu ICU, banyak orang hilir mudik. Yoshiko bingung. Ia mencari Nathan. Nathan tampak keluar dari ICU dengan cemas dan pasrah. Yoshiko menghampiri Nathan.

"Kenapa? Ada apa?" Tanya nya

Nathan mengacak rambutnya frustasi, sedangkan Chlorenz hanya diam memperhatikan mereka berdua.

"Maaf. Gue ga bisa bantu banyak" jawab Nathan membuat Yoshiko semakin penasaran.

"Ngomong apa sih Lo?!"

Tak lama seorang dokter wanita menghampiri Yoshiko.
"Keluarga pasien?"

"Ada apa ya, Dok?"

"Mari ikut saya ke ruangan"

Yoshiko mengangguk. Ia berpamitan pada Nathan dan Chlorenz.

_____

"Ada apa ya?"

Dokter muda itu melepaskan kacamata nya.

"Nampaknya kondisi mama mu semakin kritis, nak. Kankernya memasuki stadium akhir. Kami harus segera bertindak. Kami harus segera mengoperasi pasien dan mengangkat sel kankernya. Hanya dalam hitungan jam, sel itu terus berkembang biak dan akan membahayakan"

Yoshiko nampak terkejut.
"Lalu apa yang harus saya lakukan?"

Dokter itu mengeluarkan kertas dan memberikan nya pada Yoshiko.

"Kamu tanda tangan persetujuan untuk operasi pasien. Dan biaya administrasi nya juga besar, nak. Kami akan tunggu jawaban mu sore ini. Untuk sementara kami hanya bisa memberikan tindakan kecil untuk ibu mu"

Yoshiko pun mengepalkan tangannya.
"Tindak saja sekarang, Dok. Saya ingin yang terbaik untuk mama saya. Masalah biaya, akan saya usahakan. Yang terpenting mama saya bisa selamat" ucap nya teguh

Dokter itu menghela napas
"Kami tak yakin. Operasi besar seperti ini jarang berhasil, nak. Jangan berharap lebih, kami sendiri takut dengan hasilnya. Lebih baik kamu berdoa agar lancar operasi nya dan berhasil"

Yoshiko menyeka air matanya,
"Baik dok"

"Operasi ini akan mulai di jam 8 malam nanti. Kami akan bertindak sebaik mungkin"

Yoshiko mengangguk patuh.
"Baiklah kalau begitu, saya pamit"

"Silahkan"

Yoshiko membungkuk hormat lalu keluar dari ruangan.

Ia menghampiri Nathan dan Chlorenz yang asik mengobrol.
Nathan menyadari kehadiran Yoshiko,

Lose You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang