Part ini ditulis oleh Nayzaashfa
Senyum dan bahagia adalah cara terbaik menutupi luka.
○○○
(Yoshiko POV)2 september, jumat
Hari jumat, seperti biasanya ekskul. Sampai sore. Kali ini yang ekskul kelas 7 ada beberapa orang saja, kelas 8 dan 9 lumayan banyak. Sambil menunggu yang shalat jumat, kami makan bersama. Entah kenapa perasaan ku tidak enak dari pagi ini. Tapi aku berusaha untuk biasa saja.
"Kamu kenapa? Kelihatan resah dari tadi. Ada masalah?" Kata Nindy, teman satu ekskul ku.
"Ah, tidak apa apa. Hanya saja perasaanku tidak enak dari pagi ini"
"Apa kamu sakit Yoshiko?" Tanya teh Anna, senior kelas 9.
"E-eh, nggak papa teh"
"Kalau ada apa apa cerita ya."
"Iya teh"
Mereka melanjutkan makan lalu shalat dzuhur di mushola sekolah. Setelah itu semuanya bersiap baris.
Mereka latihan gebrakan maju jalan dan lenggangan tangan. Mereka diberi waktu untuk istirahat dan shalat ashar.
Saat aku, Nindy dan lainnya ke mushola. Aku melihat papa menghampiriku. Saat itu aku sedang membuka sepatu.
"Ada apa pa? Kelihatannya papa resah" tanya ku pada papa. Papa kelihatan ter gesa gesa dan raut mukanya resah.
"Mama... mama nak.. hosh hosh"
"Mama kenapa pa? Papa yang tenang dulu" ucapku menenangkan
"Mama.. mama masuk rumah sakit" kata papa
Sepatuku terjatuh dari genggaman ku. Aku menatap mata papaku. Mencari kebohongan. Papa biasanya orang yang humoris, jadi tidak bisa dipercaya begitu saja.
"Serius pa?"
"Serius nak, ayo kamu izin dulu"
"Ya sudah, tunggu ya pa sebentar"
Aku pun memakai sepatuku, aku berlari menyusuri koridor menuju ruangan paskib. Disana ada beberapa senior kelas 9.
"Kang, Teh maaf minta izin pulang duluan. Mama saya masuk rumah sakit" ucapku sambil menunduk
"Serius?" Tanya salah satu senior yang terkenal killer
"I-iya Kang, ada papa saya di mushola" gugup
"Ya sudah, silahkan beres beres. Kami ikut mengantarmu ke mushola ya" kata Teh Arina
"Iya teh. Terima kasih Kang, Teh"
Aku membereskan barang barang ku, aku pun menyalimi tangan senior ku satu persatu. Aku bergegas ke mushola, seniorku ada sebagian yang ikut mengantar ku. Mereka menyalimi papaku.
"Maaf ya jadi ganggu latihannya" ucap papaku
"Iya, nggak papa kok pak. Semoga lekas sembuh ya mama nya Yoshiko" ucap Kang Rahman selaku ketua ekskul
"Iya, terimakasih ya" ucap papa ku.
Lalu kami naik ke mobil. Seniorku melambaikan tangan ke arah kami, kami membalasnya dengan tersenyum sopan.
"Kok bisa sampai masuk rumah sakit sih pa?"
"Papa nggak tau, tiba tiba tetangga sebelah telepon papa. Katanya mama masuk rumah sakit, papa langsung menjemput kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lose You (END)
Fiksi RemajaBased on true story. Hidupku tak se enak dan semudah yang kalian bayangkan. Mungkin kalian selalu melihat aku bahagia, tertawa ceria, memamerkan pacarku. Kalian selalu berkata "Enak ya hidup nya kayak di cerita novel" Salah. Akupun punya sisi lemah...