Kamu sama senja gak ada bedanya, begitu cepat menghilang, dan selalu memberi luka ketika kamu sudah berhasil menghiburku.I Life In Your Body
@dellatriyani¤¤¤¤
Gue berjalan cepat menuju ruang rawat Risa, siang tadi gue pergi ke rumahnya, tapi kata pembantunya, dia dilarikan ke rumah sakit, karena penyakit asma nya kambuh.
Langkah gue berhenti, ketika melihat seseorang yang sangat gue kenal, sedang duduk lemah di depan ruang pemeriksaan, Arsya kenapa? Apa dia sakit?.
Gue gak tau harus apa, gue gak mungkin menghampirinya, gue cuman bisa lihat dari kejauhan. Seorang pria paruh baya menghampiri Arsya, gue yakin kalau itu Ayahnya.
Apa yang terjadi sebenarnya, kenapa wajah Arsya terlihat sangat pucat, seperti sedang merasakan sakit yang teramat dalam, rasanya gue ingin berlari dan memeluknya, lalu, menanyakan padanya tentang keadaannnya, dia tidak pernah terlihat lemah di depan gue, dia orang yang sangat kuat, ada apa ini?.
" Bel ". gue menoleh ketika seseorang memanggil gue sembari menepuk pundak kiri gue. " kenapa"? Lanjutnya, gue segera menormalkan pandangan gue, dan tersenyum ke arahnya.
" lo mau jengukin Risa kan"? Tanya gue ke Fadil, Pacarnya Risa.
" Iya, lo juga kan, yaudah kita bareng aja" ucapnya.
" oh gu-gue tadinya mau ke Risa, tapi mendadak gue ada urusan, gue nitip ini aja ya buat Risa" kata gue sembari memberikan satu parsel berisi buah kepada Fadil. " nitip salam juga buat Risa, gue pamit dulu ya" lanjut gue, setelah Fadil menerima parsel buah dari gue.
Gue berlari menuju ruangan pemeriksaan yang tadi Arsya tempati, gue ingin cari tau kebenarannya, setelah sampai di ruangan ini, dan pada saat itu juga ada seorang Dokter yang keluar.
" Dokter " panggil gue, ketika Dokter itu hendak pergi.
" ada yang bisa saya bantu"? Tanya Dokter itu.
" saya cuman ingin bertanya, apa Dokter mengenal pasien yang bernama Arsya, tadi dia baru saja keluar dari ruangan ini" jelas gue. Dokter itu terdiam, seperti sedang memikirkan sesuatu.
" memangnya anda siapanya pasien"? Tanya Dokter itu lagi, gue bingung mau jawab apa, jawaban apa yang tepat, agar Dokter percaya sama gue dan menjelaskan semuanya.
" oh, sa-saya ini, saya pa-pacarnya" jawab gue terbata-bata, " saya khawatir sama keadaannya, bisakah Dokter menjelaskan ke saya semuanya"? Lanjut gue.
" Maaf, saya tidak bisa" ucap Dokter, kemudian dia pergi begitu saja, gue gak tinggal diam, gue langsung menghalangi jalannya.
" Saya mohon Dok, beritahu saya" ucap gue sembari menunduk.
" saya sudah berjanji untuk tidak mengatakannya pada siapa pun, jadi saya mohon jangan menyulitkan saya" kata Dokter, kemudian langsung pergi.
Gue mengangkat kepala gue kembali, menatap ke depan dengan mata yang berkaca-kaca, kenapa perasaan ini sangat kuat, kalau Arsya sedang tidak baik-baik saja, apa ini hanyalah wujud ketakutan gue? Gue gak mau terjadi apa-apa sama cowok yang sudah berhasil merenggut hati gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Life In Your Body✔
Teen FictionMenceritakan kehidupan tentang seorang gadis bernama Bella Dia seorang siswi paling cerdas di SMA Samudera, Bella sangat suka pelajaran Matematika dan Fisika, baginya pelajaran itu dipenuhi dengan teka-teki, itu membuatnya masuk pada jurusan IPA. Ta...