ILIYB 22

294 24 0
                                    


♡♡ I Life In Your Body ♡♡
@dellatriyani

¤¤¤¤

Dalam setiap detik berganti menit, dalam setiap jam berganti hari, begitu pun juga hari yang dengan cepatnya terus berganti.

Sudah satu minggu, Arsya terbaring lemah di ranjang rumah sakit, dengan beberapa alat yang terpasang di tubuhnya. Matanya masih setia terpejam, seperti sangat sulit untuk membuka kembali.

Hembusan angin malam mulai menusuk tubuh, seorang gadis sedang berdiri di sebuah rooftop Rumah Sakit, kedua tangannya memeluk tubuh mungilnya yang mulai kedinginan, matanya melihat ke atas, dimana ada sebuah bintang  menghiasi langit yang sudah berwarna gelap itu.

Pikiran gadis itu tengah khawatir , kehidupannya diselimuti rasa ketakutan akan kehilangan orang yang tersayang, dia memejamkan kedua matanya, dan pada saat itu juga satu bulir air mata terjatuh.

Terdengar suara hentakan kaki dari arah belakangnya.

" Bella" seseorang berteriak memanggil namanya dengan nafas yang tidak beraturan. Bella membalikan badannya.

" Ada apa"? Tanyanya sembari menghampiri Rafi.

" Ar-Arsya"  kata itu yang keluar dari mulut Rafi, apakah Arsya sudah sadar?

" Arsya sudah sadar"? Tanya Bella dengan senangnya.

" Arsya kembali kritis" jawaban Rafi bagaikan sebuah petir bagi Bella, rasa senangnya tiba-tiba lenyap begitu saja.

Gadis itu langsung berlari dari Rooftop menuju ruangan Arsya, ini memerlukan waktu cukup lama, karena Bella harus menaiki beberapa lift untuk menuju kesana.

Setelah sampai di depan ruang IGD, Bella langsung membuka pintu dan masuk kedalam, disana sudah ada Dokter Reno, Ayah Roy dan Kanaya.

" Bella, lo gak usah khawatir, tadi Dokter telah memeriksanya dan keadaan Arsya sudah kembali stabil" jelas Kanaya sembari memeluk tubuh gemetar Bella.

" Selagi kondisinya sudah stabil, Arsya harus cepat-cepat mendapat donor ginjal" jelas Dokter Reno. " Ginjal dirumah sakit ini sedang tidak ada, tapi kami pihak Rumah Sakit, akan segera mendapatkannya" lanjut Dokter Reno menjelaskan.

Bella melangkah pelan menuju tempat tidur Arsya, padahal dirinya tidak kuat melihat kondisi Arsya seperti ini.

" Tolong usahakan, Dok" pinta Roy, Dokter itu hanya mengangguk kemudian berlalu keluar dari ruangan.

Bella duduk di kursi sebelah kanan tempat tidur Arsya. Tangan mungilnya terus menggengam tangan kanan Arsya, seperti tidak mau melepaskannya.

Ayah Roy dan Kanaya telah meninggalkan ruangan ini, sekarang hanya ada Bella yang menemani Arsya.

" kamu selalu mengatakan, kalau aku tidak boleh meninggalkanmu, tapi, keadaanmu sekarang termasuk meninggalkanku, Ar" ucap Bella terisak.

Ini sangat berat baginya, kehidupan dunia seakan-akan terus mempermainkannya, dalam sebuah permainan yang teramat sulit dan menyakitkan.

¤¤¤¤

Sinar Matahari sedang menyapa seluruh penghuni bumi, meskipun sebagian ada yang masih tertidur.

I Life In Your Body✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang