ILIYB 35

330 22 0
                                    


♡♡ I Life In Your Body ♡♡
@dellatriyani

¤¤¤¤

Siang ini langit tampak mendung, matahari enggan untuk menampakan dirinya, sepertinya langit ikut mengetahui apa yang kini dirasakan olehku, hari demi hari pun tampak menakutkan.

Kini, aku sedang duduk dikursi depan rumah, tanganku mengelus perut buncitku ini, usia kandunganku sudah sembilan bulan, sebentar lagi aku akan melahirkan, mungkinkah masih ada kesempatan bagiku untuk melihat anakku nanti?.

Aku melirik ke samping, ternyata ada suamiku yang ikut duduk disampingku, dia tersenyum sangat manis sembari mengelus perut buncitku.

" Ayah, gak sabar pengin lihat kamu" katanya seperti berdialog dengan makhluk kecil dirahimku, aku tersentuh mendengarnya, hatiku rasanya juga sangat sakit, bagaimana kalau aku tidak bisa melahirkannya.

" Mas, aku takut, bagaimana kalau nanti aku gak kuat melahirkan anak kita" ucapku, Arsya langsung menggenggam kedua tanganku dengar erat, bola matanya menatap ke arahku.

" Kamu gak boleh ngomong kayak gitu, aku akan selalu ada di sampingmu, jadi, kamu gak perlu takut" katanya sembari tersenyum.

" Aku beneran takut, Mas, kamu harus berjanji sama aku, kalau terjadi sesuatu yang buruk padaku, kamu harus jaga anak kita sebaik mungkin" ucapku lagi sembari menahan tangis.

" Kamu ngomong apa sih, Aku benar-benar gak ngerti" pungkasnya, dia mulai tidak nyaman dengan perkataanku, " Sayang, dengar yah, kamu akan baik-baik saja, gak ada yang perlu kamu takutin" lanjutnya sembari mengelus rambutku.

" Tapi, aku tetap-"

" Cukup, kalau kamu ngomong kayak gitu lagi, aku akan marah!" Tegasnya, seketika aku langsung menundukkan kepalaku, tapi, tiba-tiba Arsya memeluk tubuhku, tangisanku keluar begitu saja dalam pelukannya, aku benar-benar tidak suka dengan keadaan ini, keadaan yang selalu membawa kesedihan dalam hatiku.

¤¤¤¤

Malam pun tiba, aku merasa waktu sangatlah cepat, itu artinya aku semakin dekat untuk meninggalkan dunia ini, aku tau, ini semua hanyalah titipan Tuhan semata, jika dia sudah memanggilku, aku tidak dapat menghindar.

Ketika aku hendak berjalan menuju dapur, aku merasakan sakit yang luar biasa pada perutku, aku meringis kesakitan, mungkin inilah saatnya aku akan melahirkan.

Aku langsung berteriak memanggil suamiku, dia langsung datang menghampiriku, aku melirik sebentar raut wajah khawatirnya.

" Ketuban kamu pecah, kamu akan melahirkan" katanya dengan nada panik, " bertahan sebentar yah, aku ambil kunci mobil dulu" lanjutnya dan langsung berlari untuk mengambil kunci mobil, tidak lama dia kembali menghampiriku.

" Sakit " kataku lirih sembari meneteskan air mata.

Arsya langsung menggendongku menuju mobilnya, aku terus meringis kesakitan, ternyata seperti ini rasanya saat akan melahirkan, pasti ini rasanya yang pernah Mamaku rasakan ketika melahirkanku.

" Bertahan yah, sayang" ucap suamiku dengan sesekali melirikku, aku menatap wajah paniknya, mungkin setelah ini, aku tidak bisa manatap wajahnya lagi.

¤¤¤¤

Aku mendorong brankar berisi istriku, dia akan segera melahirkan, aku tidak tega melihatnya kesakitan, setelah sampai di ruang bersalin, Dokter menyuruhku untuk diluar sementara.

Aku tidak tenang sekarang, pikiranku kacau, aku takut terjadi sesuatu yang buruk pada istri dan juga anakku.

Setelah bebarapa menit, Dokter keluar dari ruangan, dia menyuruhku untuk pergi ke ruangannya.

I Life In Your Body✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang