Part 13

2.2K 214 4
                                    

Kabar mengenai permintaan hf untuk menukar juru bicara dengan cepat menyebar ke seluruh industri …

Minho juga mendengar kabar tersebut saat sedang beristirahat. Bagi seorang dirinya, seandainya perusahaannya yang mendapatkan tawaran kesepakatan untuk menjadi juru bicara hf, bahkan model berperingkat terendah sekalipun tak akan ada yang berminat. Tapi, bagi Soojung, hal ini menunjukkan bahwa dia telah berhasil merebut kembali apa yang seharusnya adalah miliknya dari tangan Jennie. Jadi, dia segera menelepon Soojung, “Kau melakukannya dengan baik.”

Soojung tertawa lembut kemudian menjawab dengan penuh rasa syukur, "Dipuji olehmu membuatku lebih bahagia dari apapun."

"Aku akan menunggumu … untuk kembali menjadi yang pertama."

Kali ini, Soojung hanya menjawab dengan satu kata: “Pasti!"

Sudah waktunya dia kembali ke KJ untuk menyaksikan Jennie dalam kondisi buruk.

Pada saat berita itu tersebar, Jennie masih tertidur pulas di apartemen milik Jongin. Tadi malam, dia langsung lari dari rumah sakit menuju apartemen itu dan menggunakan rasa bersalah Jongin untuk menahannya sepanjang malam – sama sekali tak membiarkannya menelepon Soojung. Apa pun yang dia miliki dalam genggamannya, orang lain … jangan harap bisa merebutnya – terutama Soojung, yang sepertinya selalu menentangnya.

Asistennya bergegas menyambangi apartemen itu dan terlihat gugup saat memperlihatkan berita itu pada Jennie. Awalnya, Jennie memberikan reaksi berupa penyangkalan, “Juru bicara hf sudah ditetapkan, tak mungkin mereka bisa mengubahnya begitu saja.”

“Jennie-ya, ini sungguhan. Presiden Kim menerima panggilan telepon dari hf siang ini. Mereka secara pribadi mengatakan kepadanya bahwa mereka ingin menukar juru bicara menjadi Soojung, jika KJ menolak, mereka lebih memilih untuk bekerja sama dengan perusahaan lain.” Asistennya menunjuk-nunjuk berita di depan mereka dengan ekspresi cemas dan putus asa, “Apa yang sebenarnya dilakukan Soojung? Jika dia ingin mendapatkan kesepakatan, kenapa harus kesepakatan yang sudah ada di tanganmu?”

“Ayo kembali ke kantor. Kejadian ini, aku ingin Jongin menjelaskannya secara langsung kepadaku.” Jennie tahu, jika dia mendiskusikan masalah ini dengan Jongin melalui telepon atau di rumah, pria itu pasti akan membodohinya menggunakan kepandaiannya dalam berbicara. Jadi, dia memutuskan untuk kembali ke kantor dan menghadapi masalah ini secara langsung. Dengan begitu, Jongin terpaksa harus menghadapinya secara profesional.

Sementara itu, kondisi Jongin sudah babak belur, hf begitu bertekad untuk langsung menukar Jennie dengan Soojung. Dia menyadari bahwa ini pasti akan sangat menyakiti Jennie, namun, dia tak memiliki hak untuk mengatakan tidak,  bagimanapun, dia tak mungkin melawan uang.

Saat Jongin tengah memikirkan cara untuk menenangkan Jennie, Jennie, dengan bantuan asistennya, memasuki ruangan Jongin di atas sebuah kursi roda. Dia tiba sebelum Soojung dengan hanya berjarak beberapa ratus meter.

“Oppa, ada apa ini? Bagaimana bisa kesepakatan juru bicara milikku direbut oleh Soojung?”

Jongin memberi isyarat pada asistennya untuk meninggalkan ruangan itu. Begitu hanya mereka berdua saja yang tersisa di ruangan itu, Jongin mendekati Jennie dan merangkulnya dalam pelukannya, “Chagi, masalah ini di luar kendaliku. Aku akan membantumu mendapatkan kesepakatan yang lebih baik.”

“Seperti halnya diriku, kau kan juga tahu bahwa Mr. Eugene dari hf adalah saudara Miss Erin yang merupakan salah satu juri penghargaan Top Ten Model Awards. Kesepakatan ini sangat penting bagiku. Terlebih lagi, bagaimana bisa kau menyerahkan kesepatakan itu dengan begitu saja kepada Soojung? ” Jennie dengan marah mendorong Jongin menjauh, suaranya bergetar. “Dia sudah mencurimu dariku, bukankah itu cukup? Kenapa dia harus merampas semua milikku juga? Pokoknya, aku tak peduli … jika aku sampai kehilangan kesepakatan ini, maka aku akan berhenti menginginkan anak ini. Aku juga akan hengkang dari KJ. ”

Trial Marriage Husband: Need to Work Hard (Minstal) 1-200Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang