Keesokan paginya, di Kantor Pusat Majalah Secret.Pukul 7.30 pagi, Soojung sudah menunggu di dalam ruang pertemuan Secret usai diantarkan ke ruangan itu oleh resepsionis mereka. Dia tiba di tempat itu setengah jam lebih awal dari Dasom dan yang lainnya.
Sementara itu, Jennie sibuk menduga-duga bahwa Soojung masih asyik mendengkur di tempat tidurnya.
Dia sama sekali tak menyangka, begitu mereka tiba di ruang pertemuan itu, mereka malah melihat Soojung yang sudah menunggu mereka cukup lama.
Dasom menampilkan ekspresi bingung di wajahnya. Awalnya, dia kira dia sudah berhasil membuat Soojung datang ke tempat itu pukul 9 – dalam rencananya, wanita itu seharusnya datang terlambat. Seharusnya, dia bahkan tak diizinkan masuk ke dalam ruang pertemuan. Dia sengaja merancang rencananya agar bekerja dengan cara ini sehingga Soojung tak akan memiliki peluang untuk mengetahui bahwa dia telah dengan sengaja memberikan informasi yang salah. Tapi, sekarang, Soojung justru tiba lebih dulu dari mereka. Soojung pasti sudah tahu bahwa dia berniat mengeliminasinya. Namun, Dasom tak terlalu memperdulikan hal ini. Bagaimanapun, dia tetaplah penyelenggara acara ini sehingga tak ada yang bisa menentangnya.
“Soojung-ah, kenapa kau datang pagi sekali?” tanya Jennie yang tampak frustasi; sepertinya, rencana Dasom terhadap wanita itu tak berjalan dengan lancar.
“Ada temanku yang kebetulan lewat, jadi, sambil pergi ke kantornya, dia mengantarku kemari,” Soojung menjelaskan dengan tenang.
“Sudah cukup bicaranya, rapatnya akan segera dimulai,” Soojung mengingatkan keduanya agar tenang.
Tak lama kemudian, orang yang bertanggung jawab atas pertemuan itu pun nampak memasuki ruangan. Dia adalah seorang wanita paruh baya berusia sekitar 40-an. Di belakangnya, dua orang asisten yang membawa setumpukan besar dokumen berjalan mengikutinya.
“Dasom, aku sudah selesai membaca semua informasi terkait kedua model ini,” Wanita itu mengangkat kepalanya dan melirik sekilas pada kedua model di depannya, Soojung dan Jennie, sebelum melanjutkan kalimatnya, “Sayangnya, aku hanya menginginkan salah satu dari mereka. Demi menghargai waktu semua orang yang berharga, aku juga tak akan bertele-tele; Aku menginginkan Jennie. Sedangkan Soojung, kurasa dia tak cocok dengan tema pemotretan kami kali ini.”
Dia langsung melemparkan portofolio Soojung ke atas meja di depan mereka.
“Tak apa-apa jika anda tidak menginginkan Soojung, aku punya beberapa model lain untuk anda pilih.” Segalanya berjalan seperti yang diharapkan Dasom. Lagipula, Dasom sudah cukup lama menanamkan gambaran-gambaran negatif tentang Soojung ke kepala wanita ini. Wanita itu segera mengeluarkan setumpuk portofolio milik model-modelnya yang lain dan menyerahkan mereka ke tangan wanita di depannya. Dia tak hanya suskes menemukan cara untuk menyingkirkan Soojung, dia bahkan berhasil memanfaatkannya dengan baik – Jennie diuntungkan dan Dasom jadi memiliki kesempatan untuk mengenalkan beberapa modelnya yang lain.
“Aku akan membacanya terlebih dahulu sebelum membuat keputusan,” wanita itu lalu meminta asistennya untuk mengumpulkan portofolio-portofolio itu dan bersiap untuk bangun dari kursinya. Namun, Soojung menahan gerakannya dengan membuka mulutnya secara tiba-tiba.
“Bolehkah aku bertanya tema apa yang anda bicarakan, Miss Mina?”
Wanita itu sama sekali tak menduga bahwa Soojung akan berbicara, jadi, dia spontan menjawab, “Tren Oriental. Menurutku, orang yang membosankan seperti dirimu tak terlalu cocok dengan tema ini.”
“Apa Miss Mina sudah pernah melihat hasil pekerjaanku atau melihat penampilanku di salah satu panggung peragaan yang pernah kuhadiri?” tantang Soojung sambil tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/185671649-288-k140270.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trial Marriage Husband: Need to Work Hard (Minstal) 1-200
FanficNovel terjemahan Cerita ini remake dari cerita terjemahan dari judul yang sama tetapi cast yang berbeda. Jadi ini bukan plagiat tapi hanya remake. Karena aku terlalu suka sama cerita ini, dan ketika aku baca ini yang kebayang pemeran cewek nya co...