Part 9

2.3K 226 4
                                    

Rumah sakit itu menebarkan aroma tak sedapnya yang biasa. Soojung memasuki rumah sakit itu dikawal oleh asisten Jongin. Dia benar-benar sendirian tanpa kehadiran seorangpun asisten pribadinya untuk menyokongnya.

Setelah menemukan kamar Jennie, Soojung mendapati asisten Jennie sedang berjaga di depan pintu kamar itu. Inilah pria yang menyatakan bahwa semua keputusan pada hari pergelaran itu dilangsungkan diputuskannya sendiri.

Dia telah melemparkan semua kesalahan padanya.

"Kau sudah sampai," katanya sambil menatap wanita itu ke atas dan ke bawah dengan sombong; dia sengaja berusaha menyulitkan Soojung, "Tunggu saja di sini dulu, Jennie masih istirahat."

Soojung mengangkat tas tangannya dengan kedua tangannya dan menatap mata asisten Jennie itu lekat-lekat. Dengan suara pelan dan lembut, dia bertanya, "Apa kau tahu nama keluargaku?"

"Omong kosong! Siapa yang tak tahu nama keluargamu adalah Jung?"

"Karena kau tahu bahwa nama keluargaku adalah Jung, seharusnya kau juga mengetahui latar belakang keluargaku. Berani sekali seorang asisten kecil sepertimu bersikap arogan di depanku."

"Aku..."

"Apa itu Soojung? Masuklah." Jennie mendengar suara Soojung di luar kamar dan merasa kecewa dengan kebodohan asistennya. Kalau dia ingin melawan Soojung, yang dilakukannya bukanlah cara yang tepat. Bagaimanapun, dia masih anggota keluarga Jung (meskipun mereka tak lagi memperhatikannya sebanyak saat dia masih terkenal).

Soojung mengangkat dagunya tinggi-tinggi, melangkah masuk ke dalam kamar dan mengabaikan asisten yang kesal itu. Melihat Jennie sedang duduk di atas ranjang rumah sakit sambil bersikap menyedihkan dengan satu kaki yang terluka, dia tersenyum dan mengatakan, "Jennie, bagaimana keadaanmu?"

Soojung tahu, Jennie sengaja melukai kakinya sendiri untuk mencegah Jongin dan dirinya mendaftarkan pernikahan mereka - wanita ini benar-benar tak tahu malu.

"Kudengar dari Presiden Kim, katanya kita akan memfilmkan siaran langsung selama 3 menit, ya? Soojung, kita sudah seperti saudara, aku lebih dari sekedar bersedia membantumu melakukan ini agar kau bisa mengurangi kesalahpahaman masyarakat terhadapmu."

Soojung tertegun sejenak. Dia terkejut dengan sikap Jennie yang sungguh tak tahu malu - dia hampir selevel dengan Jongin. Kebenaran di balik insiden penggantian itu diketahui oleh mereka bertiga, namun, Jennie malah bersikap seolah dirinya tak tahu apa-apa.

Soojung tampak sedikit kesal dan suaranya terdengar agak gemetar saat mengatakan dengan nada marah, "Aku datang hanya untuk menjengukmu..."

"Kau sama sekali tak perlu bersikap sopan..."

"Oh ya, kami sudah menyiapkan sebuah adegan untukmu. Sebentar lagi, dokter akan masuk ke kamar untuk mengganti perban Jennie. Pada saat itu, untuk menonjolkan ketulusanmu, kami sudah menyusun adegan agar kau membasuh kaki Jennie. Dengan begitu, masyarakat akan melihat betapa menyesalnya dirimu." kata asisten Jennie.

"Sudah cukup..." Soojung menyela keduanya dengan marah, "Jennie, insiden penggantian itu, aku dan kau, kita sama-sama tahu kebenarannya. Bukankah sudah saatnya kau berhenti bertingkah keterlaluan?"

"Soojung-ah, apa yang sedang kau bicarakan? Aku tak mengerti..."

"Haruskah kau memutarbalikkan apa yang benar dan yang salah?" suara Soojung menyiratkan kesan disalahkan, "Jika bukan karena Jongin, aku tak akan mentolerirmu berkali-kali. Belum cukupkah aku membantumu?"

Trial Marriage Husband: Need to Work Hard (Minstal) 1-200Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang