Trial Marriage Husband: Need to Work Hard (Minstal) 1-200

Part 55

Begitu mendengar hal ini, pikiran Dasom seketika menjadi kosong … sebelum meledak …

“Presiden, biar kujelaskan …”

“Memangnya apa yang harus dijelaskan? Kau menggunakan sumber daya yang disediakan oleh perusahaan untuk membantu saudaramu, apa kau pikir kami tak akan tahu? Secret seharusnya menjadi salah satu sumber daya kita. Jika yang muncul di sampul depan terbitan itu adalah salah satu model kita sendiri, Tren Oriental seharusnya telah berada di bawah kendali kita, tapi apa yang jutsru kau lakukan, hah? Dasom, siapkan kompensasimu karena kau telah melanggar kontrakmu.” Usai berbicara, orang yang berbicara dengan Dasom langsung menutup teleponnya; sama sekali tak memberikan kesempatan pada Dasom untuk menebus dirinya sendiri.

Dasom tercengang saat lengannya terkulai lemas. Mulutnya terus menerus menggumamkan kata-kata yang sama, “Sudah berakhir … semuanya sudah berakhir. Karirku … sudah berakhir.”

“Noona … apa yang terjadi?”

“Semua ini karena kau!” Dasom berteriak dengan sekuat tenaga, “Karena kau, aku dipecat. Selain itu, aku juga harus membayar kompensasi sebesar 10 juta dolar karena melanggar kontrakku … 10 JUTA DOLAR AMERIKA!”

Jongin dan Jennie terperangah … mereka tak menduga bahwa konsekuensinya akan sangat mengerikan.

“Tak hanya itu, namaku juga akan masuk ke dalam daftar hitam. Apa kalian tahu apa artinya? Artinya … di sini, di Amerika, aku tak akan bisa mencari nafkah lagi! Semua usaha yang kulakukan selama bertahun-tahun menjadi sia-sia dengan begitu saja.” Setelah Dasom selesai berteriak, dia terkulai dan jatuh ke lantai dengan memprihatinkan. Pada saat ini, dalam dirinya dipenuhi dengan penyesalan dan kebencian. Kenapa dia malah membantu saudaranya yang tidak berguna ini? Kenapa dia malah membantu Jennie melawan Soojung?

“Noona … kau belum kehilangan segalanya, kau masih memiliki aku.”

“Pergi! Hanya ada Jennie di matamu,” Dasom mendorong Jongin menjauh darinya.

“Noona … aku akan membantumu.”

“Baik, jika kau memang ingin membantuku, maka … bantulah aku membayar setengah dari kompensasi karena melanggar kontrakku. Selain itu, aku juga ingin menjadi manajer Soojung. Jika kalian tidak ingin mendukungnya, maka aku akan melakukannya. Aku akan menggunakan Soojung untuk membantuku membuat comeback,” bentak Dasom. “Apa kau memiliki keberanian untuk menyetujui hal ini?”

Jongin dan Jennie saling melirik satu sama lain; yang dikatakannya benar-benar omong kosong. Bukan hanya dia tak akan mengizinkan saudara perempuannya membantu musuhnya, kalaupun mereka menyetujui hal ini, mustahil Soojung akan membiarkannya. Namun, di permukaan, Jongin masih harus menemukan cara untuk menolak kakaknya, jadi, dia menggunakan Soojung sebagai alasan, “Aku bisa membantumu melunasi kompensasimu dengan menjual beberapa saham, kita akan mengatasi semua ini bersama-sama. Tapi, jika kau pikirkan lagi tentang bagaimana kita memperlakukan Soojung sebelumnya, tak mungkin dia akan membiarkanmu menjadi manajernya. Ditambah lagi, dia sudah memiliki Jihyo. ”

“Bagaimana bisa Jihyo dibandingkan denganku? Karena KJ tak lagi mampu mengendalikan kemajuan Soojung, kenapa tidak sekalian saja kita bantu dia menuju puncak dengan tangan kita sendiri? Setidaknya, dengan cara itu kita dapat meningkatkan reputasi kita sendiri. Terlebih lagi, aku jadi bisa mengawasi Soojung; melakukan hal ini ibarat membunuh TIGA burung dengan satu batu! ” Dasom jelas sedang bermimpi mengendalikan Soojung.

Dirinya dipenuhi kebencian dan keengganan untuk menerima kekalahan. Dia ingin tahu, jika dirinya menjadi manajer Soojung, apa Soojung masih bisa melakukan segalanya semaunya.

Mendengarkan alasan Dasom, Jongin mulai mempertimbangkan keputusannya kembali: sekalipun mereka tidak bisa menahan Soojung, setidaknya, Dasom akan memiliki kesempatan untuk menghentikan Soojung menimbulkan masalah. Jika dia menyetujui hal ini, dia dan Jennie akan bisa bernapas lega.