[c r i t i c a l o v e]
Asa yang perlahan sirna, merasa tak lagi berharga, lelah raga maupun jiwa. Mungkin, yang diinginkan hanya menyerah untuk segalanya.
☁
☁
Kedua kakinya menapak koridor sekolah yang ramai. Tujuannya adalah mading. Tempat di mana ia bisa mencari informasi letak kelas barunya. Sesekali ia tersenyum ramah ketika orang-orang yang berpapasan dengannya menyapa. Terkadang ia menyisihkan helai rambutnya yang turun menutupi wajahnya yang terlihat cantik juga murah senyum. Di hari pertama ia masuk sekolah setelah melewati libur panjang, ia begitu bersemangat.
"Aruuu!" Suara yang begitu lantang terdengar dari ujung koridor membuat gadis itu menoleh. Dapat terlihat dengan jelas jika seorang cewek tengah berlari ke arahnya.
"Arunaaa!" panggil cewek itu lagi. Tangannya melambai-lambai dan senyumnya begitu merekah.
Gadis yang bernama Aruna hanya memandang temannya itu diiringi kernyitan pada dahi. "Apa sih?" tanyanya setelah cewek yang sejak tadi memanggil namanya sudah berdiri di sampingnya.
"Gue ada kabar bahagia!"
"Bahagia?" Alis Aruna berkerut ketika mendengar ucapan sahabatnya. Pasalnya, temannya itu, Mega, mengaku bahagia jika mendapatkan barang diskon dan melihat cogan. Ia jadi ragu jika kabar itu tidak sebahagia kelihatannya.
"Kabarnya adalah... gue sekelas lagi sama lo!" Mega tertawa kecil seraya memeluk Aruna dari samping. Cewek itu nampak antusias, begitu kontras dengan Aruna yang nampak biasa saja mendengarnya.
"Gue kira lo jadian sama cogan," canda Aruna. Kabar dari Mega membuatnya tenang. Setidaknya dia tidak terlalu bingung ketika memilih teman sebangku.
Raut wajah Mega seketika datar. "Lo ngejek gue apa gimana?"
"Gue bicarain impian lo," jawab Aruna enteng. Gadis itu lantas tertawa kecil, "kan lo suka ngehalu punya pacar cogan kayak di wattpad."
Keduanya lantas tertawa bersama. Membenarkan bahwa aplikasi bernama wattpad memperparah kehaluan para remaja.
"Tapi anak Dream High tuh rata-rata ganteng. Siapa tau gue bisa gebet salah satunya," ucap Mega sambil menangkup pipinya sendiri. Membayangkan seorang badboy jatuh cinta padanya atau mungkin, cowok posesif yang sering bertingkah manis. Oh-oh! Atau cowok nerd yang ternyata berjiwa singa.
"Hellooo!" Aruna menjentikkan jarinya beberapa kali di depan wajah Mega. "Kayaknya lo pantes dinobatin jadi ratu halu se-Dream High!"
Mega seketika tertawa hambar. Selain pintar dalam urusan pelajaran, Aruna juga pandai menamparnya menggunakan realita dan merusak imajinasinya. Apa salahnya bermimpi? Tidak ada yang salah, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Criticalove [SELESAI]
Teen FictionYou gave me a reason to keep on breathing. [Criticalove] Aruna. Banyak orang yang mengenalnya sebagai gadis periang, cantik, baik, penuh semangat, dan juga pintar. Namun siapa sangka, Aruna yang selalu terlihat baik-baik saja nyatanya punya banyak l...