Criticalove [SELESAI]

☁️ | 30 • Kembali Terluka

Hoi! Ketemu lagi dengan Arsya! Pacarnya Revian, tentu saja!

Wkwkwkwk

Mau bilang aja kalau,
Mampos! Judulnya gitu mampus!
BEHAHAHAHA

Adakah yang pernah kepikiran Criticalove itu soundtrack yang cucok apa?

Tim baca bacotan author, apa skip bacotan author?

Woi! Ramein komennyaaa:v
Biar saya kepikiran updet cepet karena kalian sayang sama aku wkwkwk. Dah tampol saya gpp. Kan namaku, Arsyalugemesinjadipengennampol!
(Btw, gambar hanya pemanis, okey)

Jangan lupa dengerin lagu di mulmed:p

Try to be happy, but it's hard sometimes.
Now playing :: Ruel - Hard Sometimes

[ c r i t i c a l o v e ]

Pada senja ia meratap duka karena luka lama kembali terbuka.
Pada malam ia mengadu ingin lenyap karena runtuhnya segala harap.

☁️

Aruna mengernyit ketika melihat profil Revian yang kosong. Belum lagi pesan yang baru saja ia kirim hanya centang satu abu-abu. Sebelumnya Revian tidak pernah begini. Apa dirinya di-block? Atau Revian patah hati beneran?

Pipinya mengembung kesal. Ia lalu segera bangkit dari kamarnya, berjalan tergesa menuju suatu ruang dan menggedor-gedor pintunya tanpa ampun.

"Buka woi!"

"Bukaaaaa!" Gadis itu berseru tidak sabaran. Tangannya memukul secara membabi buta.

Pintu yang terbuka sebagian menampilkan sosok cowok dengan muka bantalnya. Ia menguap. "Kenapa?" tanyanya.

"Tanggung jawab!" Aruna memaksa masuk lalu duduk di kasur cowok tersebut. Ia melipat tangan di dada dengan pipinya yang masih menggembung.

"Apaan?" cowok itu menggaruk kepalanya tidak mengerti.

"Gara-gara Bang Chan Aruna jadi diblokir, nih!" kesal gadis itu.

"Lah? Hubungannya sama aku, apa?!" Lelaki itu tidak terima tentu saja. Datang-datang sudah dituduh seperti ini olehnya.

"Tadi kenapa Bang Chan ngaku pacar Aruna?!" tuntut gadis berambut sebahu itu.

"Tadi kamu, kan, dukung akting aku juga?!"

"Tapi kan," Gadis itu memijat dahinya, "Kok dia marah, sih?!" rutuknya kemudian.

"Emang dia siapa? Pacar kamu?" Cowok itu—Chandra, abangnya Aruna—berjalan mendekat dan duduk di sebelah adiknya. Ia mengintip ponsel Aruna karena perasaan ingin tahu sedekat apa adiknya dengan cowok yang ditemuinya tadi.