Alexa 19 | Jebakan!

7.6K 365 2
                                    

"Dari mana saja kamu!" pertanyaan itu sontak membuat Alexa menghentikan langkahnya di undakan tangga pertama

Alexa menoleh ke sumber suara itu, yang berasal dari arah ruang tamu. Lalu ia menatap seorang pria paru  baya yang sedang duduk di sofa sambil memangku sebuah laptop

"Apa kamu tidak dengar pertanyaan Papah?" tanya Candra kepada putri satu-satunya itu karena masih diam memandanginya

Karena merasa di abaikan oleh putrinya, Candra memutuskan untuk beranjak dari kursinya dan menghampiri Alexa

"Dari taman." ucap Alexa singkat sambil memalingkan wajahnya, enggan menatap Candra---Papah nya

"Taman? Sampai jam segini kamu baru pulang? Lalu siapa laki-laki yang mengantarkan kamu pulang tadi?" tanya Candra semakin membuat Alexa menoleh cepat

Apa Candra sudah melihat Rey tadi?

Candra menatap Alexa dari atas sampai bawah, putrinya itu hanya memakai celana pendek serta kaus yang di lapisi jaket. Ia sangat meragukan jawaban putrinya itu, karena ia tidak ingin Alexa menjadi perempuan yang tidak baik di luar sana, apa lagi sekarang ini. Ia tadi melihat putrinya itu di antar oleh seorang lelaki. Jam 10 malam dan Alexa bilang, dia baru pulang dari taman?

"Itu teman aku, Pah." jawab Alexa singkat

"Papah gak yakin kalau itu teman kamu."

"Papah kenapa si, selalu berfikir negatif sama Alexa! Dia itu cuman teman aku, gak lebih!" tekan Alexa lebih jelas

"Papah hanya mengingatkan kamu, Violett! Jangan pernah pulang semalam ini dengan laki-laki lain. Apa kamu mau, banyak tetangga yang berfikir macam-macam tentang kamu?!" tegur Candra keras 

"Selagi Alexa masih bisa jaga diri, Alexa gak akan berbuat macam-macam di luar dugaan Papah." sahut Alexa menatap Candra datar

"Ini ada apa si, kok ribut-ribut?" suara dari arah tangga, dan ternyata dia adalah Fani---Mamah nya Alexa

"Sekali lagi Papah tegaskan, jangan pernah pulang semalam ini dengan lelaki lain." tukas Candra, yang membuat Fani menautkan kedua alisnya bingung dengan apa yang sedang terjadi dengan suami dan anaknya itu

Tanpa berfikir lama, Alexa kemudian berlari kecil menaiki tangga, mengabaikan ucapan Candra yang menusuk gendang telinganya. Ia sudah malas mendengar semua tutur kata Candra yang selalu membuat pikirannya pusing 

Papah nya itu tidak pernah berfikir poitif tentang dirinya. Dia selalu berfikir negatif setelah melihat apa yang Alexa lakukan. Candra selalu menganggap apa yang Alexa lakukan itu semuanya salah, dan Candra sendiri yang merasa dirinya sudah benar sepenuhnya. Tapi sampai kapan pun Alexa akan melakukan apa yang ia inginkan, tanpa memperdulikan ucapan Candra yang yang selalu berfikir negatif tentang dirinya

_____


"Alexa lo dimana?"

Pertanyaan itu berasal dari sambungan telfon. Alexa meyelipkan ponselnya di antara bahu dan telinganya, karena kedua tangannya sedang di pergunakan untuk memasang jaket di tubuhnya

"Gue mau jalan, kenapa?"

"Buruan gih."

"Lahh, ngapain buru-buru. Nyante aja kali." kata Alexa, sambil mengambil ponselnya dari telinga kirinya dan menempelkannya di telinga kanan

"Lagian hari ini gak ada pelajaran kan? Jadi gue bisa lebih santai dikit." lanjut Alexa setelah menaiki jok motornya

"Yaa, tapi jangan lama-lama yah. Lima menit lagi bel masuk, dan wali kelas mau masuk ke kelas kita."

Alexa -The Badgirl-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang