Alexa 42 || Datang dan Menolak

5.4K 243 26
                                    

Antara bertahan atau menyerah. Aku akan memilih bertahan. Karena untuk mendapatkan yang lebih baik itu sangatlah sulit. Tetapi kenapa kamu menolaknya? _Reynard


____

Hembusan nafas jengah terdengar keluar dari bibir manis gadis berambut coklat. Dengan lesu, tanpa adanya semangat sedikit pun gadis berambut coklat itu membuka pintu rumahnya, lalu masuk ke dalam.

"Alexa." panggil seseorang membuat gadis berambut coklat itu menoleh

Tepat di sofa ruang tamu, seorang wanita dengan blazer coklat, tersenyum hangat kearah Alexa. Wanita itu mengangguk sekali, seolah menyuruh Alexa untuk menghampirinya

"Tante kapan kesini?" tanya Alexa setelah mendaratkan bokongnya di sofa sebelah Farah

"Gak lama kok." jeda Farah, "Dua jam yang lalu." Mereka saling tatap, lalu terdengar decakan dari Alexa

"Itu lama, Tan." desis Alexa, "Kenapa gak bilang aku kalo mau kesini?"

"Takut ganggu kamu aja." kata Farah, "Soalnya Tante tahu kamu abis main sama Rey kan?" tebak Farah dan Alexa menoleh cepat

"Kok Tante tahu?"

"Ya tahu lah. Tante itu selalu tahu apa-apa tentang kamu." ucap Farah membanggakan diri

Alexa memicingkan matanya, menatap Farah curiga. "Jangan bilang... Tante ini jadi mata-mata aku!" sarkas Alexa menunjukan jari telunjuknya ke arah Farah

"Ck. Siapa yang mata-matain kamu si. Gak ada kerjaan banget." timpal Farah sembari menurunkan jari Alexa

Alexa mendengus, lalu menyandarkan tubuhnya ke sofa dengan lesu. Dan itu membuat Farah menautkan kedua alisnya, merasa ada yang aneh dengan keponakannya itu

"Kamu kenapa? Capek?" Farah menyentuh bahu Alexa

Alexa menghembuskan nafasnya berat, "Gimana gak capek. Setiap hari ada aja masalah yang nimpa aku." keluhnya

"Masalah apa yang buat keponakan tante yang paling cantik ini capek, hem?"

Alexa menoleh sekilas kearah Farah, lalu menatap kedua tangannya yang, "Rey... terluka, tan." kata Alexa, seketika membuat Farah menautkan kedua alisnya sedikit terkejut

"Terluka? Masud kamu?"

"Dia__"

"Sudah Papah bilang, jangan pernah bergaul dengan lelaki berandalan itu!" potong seorang pria dari arah pintu masuk membuat keduanya menoleh bersamaan

Candra, dengan jas hitam kantoran dan tas laptop di tangan kanannya---pria tua itu berjalan ke arah ruang tamu, lalu mendaratkan bokongnya di sofa yang bersebrangan dengan putrinya--- Alexa

"Orang yang Papah maksud itu punya nama, Pah. Jadi jangan sebut dia lelaki berandalan." protes Alexa

Candra menatap putri satu-satunya itu dengan tatapan datar, namun sorot matanya tersirat rasa tidak perduli dengan perkataan Alexa

Alexa -The Badgirl-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang