Alexa 69 || Ego & Memori

4.5K 258 140
                                    

#Spesial Part ReyAlexa

Ego melenyapkan secara perlahan. Tak pernah ingin mengerti walau sudah di mengerti.
_Violetta Alexa

Quotes By Hullvaa

<><><>


"Nilai ulangan kalian akan saya bagikan besok pagi. Jadi untuk ketua kesal, datang ke ruangan saya dan ambil kertas tugasnya. Mengerti?!" seru Pak Maman seraya membereskan buku-bukunya

"Mengerti Pak!" jawab semua siswa serentak

"Baiklah. Kalau begitu kalian boleh istirahat." sahut pria berkumis tebal itu, kemudian melangkah pergi keluar kelas

Namun, sedetik kemudian suara gaduh terdengar setelah Pak Maman membuka pintu kelas, membuat semua orang di kelas itu terkejut tak terkecuali pria berkumis tebal itu.

Brak!

"Aduh bangke! Pinggang gue!"

"Astahgfirulahhaladzim!! Kalian ngapain tiduran di depan pintu?!" sahut Pak Maman, geram melihat tiga orang cowok yang kini tengkurap di lantai, serta dua orang cowok lagi masih berdiri di depannya

Siapa lagi kalau bukan biang rusuh Starligh alias kelima inti Intel. Leon, Raka, Arthur, Revan, serta Bryan. Mereka berlima sengaja datang ke kelas IPA 2 untuk menemui Alexa. Yah, Alexa. Dengan beberapa bungkus makanan yang ada di tangan Revan, Bryan, dan Leon.

"Ini lagi!" celetuk Bryan. "Orang jatuh juga dikata tiduran. Gila kali ya!" ucapnya tanpa melihat siapa yang ia katakan gila

Layaknya kebakaran jenggot. Wajah Pak Maman berubah menjadi merah padam. Kedua tangannya berkacak pinggang. Dan tatapannya menatap tajam kearah tiga cowok di bawahnya itu. Lancang sekali Bryan mengatai dirinya gila?!

"Buset dah. Lo kalo ngomong liat-liat dulu kampret!" bisik Revan, membuat Bryan mendongak

Cowok dengan rambut disemir merah itu menelan ludahnya susah payah. Benar-benar merutuki dirinya sudah berkata sedemikian itu. "Eh, Pak Maman. Pagi Pak." ucap Bryan, menyengir kuda

"Berdiri kalian!" sentak Pak Maman kepada tiga cowok itu

Dengan sigap ketiga cowok itu beranjak berdiri. Menepuk pantatnya, meremas pinggangnya, seraya memekik kesakitan. Salah siapa berdiri menguping di depan pintu, sehingga ketika pintu dibuka oleh Pak Maman refleks membuat mereka terjungkal. Tingkah mereka memang selalu membuat guru-guru di sekolah itu geram sendiri. Selalu!

"Kamu berani ngatain saya gila. Hah?!!" semprot Pak Maman seraya menjewer telinga Bryan

"Aduhh aduhh, Pak sakit oyy. Ampun Pak, sakiiittt." pekik Bryan

Pak Maman kembali menurunkan tangannya setelah puas menjewer telinga siswa bejat itu. Perkataan Bryan itu sudah membuat Pak Maman gondok sendiri. Kesal, geram serta jengah menghadapi siswa bermasalah semacam Bryan itu. Jika tidak karena perjanjiannya dengan anak seorang pemilik yayasan sekolah ini pasti pihak sekolah sudah mengeluarkan berandalan itu. Yah. Rey yang sudah membuat mulut Pak Maman serta Bu Ros yang menjabat sebagai guru BK itu bungkam dengan perjanjiannya.

"Pak Maman jangan kasar dong. Inget kan? Sama perjanjian Bapak sama Bang Rey?" beo Revan, membuat Pak Maman mendengus

"Jangan coba-coba mengancam saya, Revan. Kamu pikir saya takut dengan ancaman kamu? Hah?!" sulut Pak Maman

"Harusnya si takut." gumam Revan

"Ingat ya. Jabatan saya dengan kamu itu lebuh tinggi saya. Saya guru. Jadi kamu harus menghormati saya. Paham?!" sahut Pak Maman

Alexa -The Badgirl-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang