Alexa 71 || Rey, Alexa, dan Raka

5.6K 284 263
                                    

#Spesial Part ReyAlexa

Malam semakin larut. Dan disini lah mereka sekarang berada. Di sebuah kamar dengan dominasi cat hitam dan putih. Dengan sebuah figura besar yang menempel di tembok. Memperlihatkan sebuah foto seorang cowok tampan dengan jaket hitam. Siapa lagi kalau bukan Rey.

Setelah susah payah memapah Rey dari lantai bawah sampai ke kamar Rey yang berada di lantai dua. Kini tubuh Rey sudah jatuh di ranjang berukuran king size. Kelima inti Intel serta Alexa, berdiri di samping ranjang menatap Rey yang sudah tak sadarkan diri alias mabuk berat.

"Untung aja nyokap bokap sama Omah gak ada di rumah. Kalau ada, bisa berabe kita." celetuk Revan, kemudian membantingkan tubuhnya ke sofa hitam yang ada di kamar Rey

"Berarti bener nih, bonyok sama Omah lo pulang besok pagi?" tanya Bryan

"Yoi. Dan semoga aja mereka gak curiga."

"Van." panggil Alexa, membuat sang empu langsung menegakkan tubuhnya

"Kenapa, Xa?" tanya Revan

"Gue mau pulang sekarang." ucap Alexa, tatapannya yang datar membuat kelima cowok itu terdiam lalu saling menatap

"Lo mau pulang sekarang, Xa?" tanya Bryan memastikan, dan Alexa mengangguk kecil

"Gue udah bawa Rey pulang. Jadi tugas gue udah selesai." ujar Alexa

"Iya si, tapi__"

"Jangan pergi." suara itu membuat mereka semua menoleh ke arah ranjang

Rey yang telah bergumam seperti itu. Dengan kedua mata setengah terpejam. Dan kepala yang menggeleng resah. Kesadaran Rey memang sedikit pulih. Dan itu membuat Alexa tak bisa berkutik.

Satu tangan Rey terangkat, meraih tangan Alexa, lalu menariknya pelan, membuat Alexa jatuh terduduk di samping Rey.

"Tolong jangan pergi lagi." gumam Rey, masih dengan mata terpejam

"Xa." panggil Leon, membuat Alexa menoleh, "Liat kondisi Rey yang kayak gini, menurut gue, untuk malam ini lo tidur di sini dulu. Lalu besok pagi, baru lo bisa pulang." ujar Leon

"Nah, gue setuju apa kata Leon. Untuk sementara aja, Xa. Lo nginep di rumah Rey. Sama kita-kita." sahut Bryan, "Biar kita cowok-cowok tidur di sofa ruang tamu. Ntar lo di kamar tamu. Gimana, Van?" ujarnya, meminta persetujuan kepada Revan

"Boleh aja. Soalnya bonyok sama Omah juga gak mungkin nyampe pagi-pagi banget." ucap Revan

"Van, tapi gue__"

"Please lah, Xa. Lo gak kasian sama Rey. Dia dari kemarin panggilin lo terus. Kayaknya gak rela banget putus sama lo." ucap Bryan, memotong ucapan Alexa

Alexa terdiam sejenak. Perkataan Bryan membuatnya lagi-lagi merasa bersalah. Kali ini mungkin ia lah yang harus ada disisi Rey. Menemani cowok itu sampai sadar. Tapi mau bagaimana pun, Alexa juga tidak mungkin tidur satu rumah dengan ke enam cowok di sekitarnya ini.

"Tenang, Xa. Lo pasti mikirin kita-kita kan?" celetuk Revan, "Masih ada Bi Inah sama Mbak Susi, pembantu gue. Terus di depan juga ada Pak Rian, yang jaga rumah. Mereka gak bakal ngasih tau ke nyokap bokap gue kalo lo tidur di sini. Mereka juga gak mikir aneh-aneh ke kita. Mereka kan udah tau siapa kita siapa lo." ujar Revan, memperjelas seolah tahu apa yang Alexa pikirkan

"Nah loh. Jadi aman-aman aja lo nginep disini, Xa. Mumpung gak ada Omah nya Rey juga, kan?" sahut Bryan

Masalahnya bukan hanya itu saja. Alexa tahu pembantu serta penjaga rumah ini tidak akan berfikir macam-macam kepadanya. Melainkan ia masih belum bisa melupakan semua tentang Rey. Di fase ini, Alexa sedang ingin melupakan semuanya. Dan jika ia tetap berada disini, akan sulit bagi Alexa untuk melupakan semua itu. Lalu jika Rey melihatnya, cowok itu bisa salah paham.

Alexa -The Badgirl-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang