Alexa 64 || Dimana Alexa?

4.9K 283 122
                                    

#Spesial Part ReyAlexa

Jarak hanya memisahkan Raga bukan Hati!- Reynard William Alexander

<><><>

4 hari kemudian..

Sudah 4 hari Rey terpuruk dalam keadaan hancur. 4 hari itu pula Rey tetap bersih keras mencari keberadaan Alexa. Namun tidak ada tanda-tanda bahwa ia akan menemukan gadisnya itu. Yah, Alexa belum Rey temukan. Entah gadis itu di rawat dimana, Rey tidak tahu. Puluhan telfon dan pesan sudah Rey kirim berulang kali. Namun Alexa tidak pernah membalasnya apalagi mengangkat telfonnya.

Dari kejadian itu, membuat Rey tiba-tiba berubah sikap. Rey jadi sering emosian, hilang kendali dan sering marah kepada siapa pun yang berani menganggunya. Sering bolos sekolah, dan tidak latihan tinju untuk kejuaraan MMA yang sebentar lagi akan di mulai. Perubahan itu terjadi sangat cepat, dan dapat orang-orang sekitar rasakan. Termasuk orang terdekat Rey. Kelima sahabat Rey, dan keluarga Rey.

Kadang Rey suka pulang larut malam, hanya karena ingin terus mencari Alexa atau mungkin Rey membutuhkan waktu untuk sendiri. Tak jarang pula, Yudha dan Mayang sering menegur Rey yang kini berubah sikap. Sedangkan Anna, hanya dapat menasehati dan berusaha menenangkan putra sulungnya itu. Sementara itu, kelima sahabatnya tak mampu berbuat lebih. Mereka hanya terus berada di dekat Rey. Agar jika sewaktu-sewaktu Rey emosi karena seseorang, mereka sudah siap menahannya.

Kini disebuah Gym milik Alexa. Tepatnya di sebuah ruang tinju. Dua orang cowok berdiri berhadapan

"Udah siap latihan? Kemana aja lo 4 hari ini?" tanya seorang pria berambut quiff yang kini tengah melepaskan jaket hitamnya---kepada seorang cowok yang kini berdiri di hadapannya dengan wajah datarnya

"Dimana Alexa, Bang." ucap Rey mengabaikan pertanyaan Satya

Satya menoleh dengan wajah di buat setenang mungkin. "Gue udah bilang berkali-kali sama lo. Gue gak tau." sahut Satya, "Lagian, lo masih percaya aja sama temen lo, kalo dia ngeliat gue?"

Satya tersenyum sumbang, kemudian berjalan ke arah kursi dan meletakan jaketnya disana. "Jangan jadikan masalah ini buat penghalang kejuaraan MMA besok." cowok itu kembali menghampiri Rey

"Udah 4 hari lo gak latihan karena lo terus cari Alexa. Itu sama aja lo cari mati ke musuh MMA lo, Rey." ujar Satya

"Dan lo seharusnya haragain perasaan gue. Gue khawatir sama Alexa, itu karena gue pacarnya. Gue berhak tau dimana Alexa. Kalo lo sembunyiin Alexa dari gue, itu artinya lo cari perkara sama gue, Bang." tukas Rey

Rey memang seperti ini. Tidak pandang bulu dengan siapapun. Intinya jika ada yang mengusik ketenangannya, itu sama saja mereka cari perkara dengannya. Itu salah satu moto hidup Rey.

Rey sangat yakin jika Satya yang telah menyembunyikan Alexa darinya. Arthur ada di tempat kejadian ketika Alexa tertabrak mobil waktu itu. Dan Arthur mengatakan bahwa Satya lah yang membawa Alexa saat itu. Sampai sekarang Rey tidak menemukan Alexa, hingga Rey meyakini jika memang Satya lah orang yang telah membawa gadisnya pergi.

Satya kicep. Perkataan Rey menyinggung perasaannya. Ini memang salahnya. Namun Satya melakukan semua juga ada alasannya.

"Heh, mau kemana?" Satya menahan bahu Rey, ketika melihat Rey hendak pergi

Alexa -The Badgirl-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang