Alexa 63 || Murkanya Rey

5.3K 280 164
                                    

#Spesial Part ReyAlexa

Sebelumnya aku mau ucapin SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA yaa (bagi yang mnjlankan) Semoga Puasa kalian lancar dan selalu dapat berkah. Aamiin:)

Aku. Utami mewakili seluruh keluargaku. Maaf jika selama ini aku punya salah sama kalian. Mungkin dari kata-kata dari cerita ini, atau Komentar aku yang menyinggung di hati kalian. Baik di sengaja maupun tidak di sengaja. Mohon maaf sebesar-besarnya. Di maafin gak nih??

Telat yaa? Biar:v

Oke. Kalo kalian punya salah pun aku udah maafin:v

SEMANGAT PUASA GAISS!!!😘

Happy Reading Strong Girl❤

<><><>

Alexa 63 || Murkanya Rey

Hanya orang-orang pandai saja yang mampu melihat mana yang baik dan mana yang buruk.—Reynard William Alexander

<><><>

Suasana mencekam, tegang, serta panik. Kini melapisi atsmofir di sebuah rumah sakit sore ini. Tidak ada yang bersuara. Hanya ketiga perasaan itu yang dapat mereka rasakan saat ini. Pikiran mereka kalut. Benar-benar tidak menyangka jika hari ini akan terjadi peristiwa seperti itu.

Di depan ruang UGD. Yudha dan Anna, berdiri di dekat pintu. Sedangkan di kursi panjang di sebelahnya, Mayang duduk dengan menatap datar lantai. Namun dengan emosi terbendung. Sementara itu, di ujung tembok Rey berjongkok lemas menyender tembok dengan kedua mata terpejam. Lalu, kelima inti Intel. Berdiri di dekat Rey. Memantau sang ketuanya yang bisa meluapkan emosinya kapan saja. Dan mereka sudah siap siaga di sini untuk menahan Rey. Yang sewaktu-waktu emosinya bisa meledak.

Yah. Mereka semua sedang menantikan seorang Dokter yang tengah menangani keadaan Dhiva. Sudah 10 menit namun Dokter belum menunjukan dirinya dari dalam ruangan itu.

Rey. Seorang ketua Geng Intel. Yang di kenal oleh banyak orang karena ketampanannya, ketangguhan bela dirinya. Karisma yang selalu mendominasi sikapnya. Rey yang kuat. Sekarang mana?! Tidak ada lagi Rey yang kuat yang selalu semua orang lihat. Rey kini lemah. Tidak berdaya.

Satu kata yang mewakili keadaan Rey saat ini.

Hancur!

Benar-benar hancur. Sampai semua kelima teman Rey memandangnya bukan seperti Rey yang biasanya. Sementara itu, Rey membuka kedua matanya. Merah menahan amarah yang memuncak. Pesan terakhir dari Alexa itu terngiang kembali di otaknya. Rey masih sangat yakin. Jika Alexa hanya main-main dengan keputusannya. Tidak. Alexa tidak mungkin memutuskan hubungannya begitu saja. Rey belum menjelaskan semuanya!

Dengan kedua tangan mengepal. Rey berdiri. Membuat semua orang menatapnya. Cowok dengan kemeja putih sekolah itu melangkah hendak pergi, namun dengan sigap Revan menahannya.

"Bang. Jangan bertindak gegabah. Tenangin diri lo dulu." tutur Revan memperingati Abang nya itu

"Lo suruh gue tenang?" ucap Rey menatap Revan tajam. "LO SURUH GUE TENANG DI SAAT ALEXA LAGI TERBARING DI RUMAH SAKIT, TAPI GUE GAK TAU KEADAAN DIA?!!" bentak Rey spontan membuat Mayang langsung berdiri

"Pelankan suaramu, Rey!" timpal Mayang

Jika Mayang sudah angkat bicara, kini tidak ada yang berani bersuara. Semuanya diam. Namun penuh waswas, berharap tidak terjadi perdebatan antara Rey dan Mayang.

Alexa -The Badgirl-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang