Terima Kasih

3.2K 300 91
                                    

Seorang gadis tersenyum tipis di depan cermin di hadapannya, dengan satu tangannya menata rambutnya dengan jari-jari panjangnya. Celana jenas putih di padukan dengan kaos putih yang di lapisi jaket jeans berwarna navi, membuat penampilan casual gadis itu terlihat sempurna. Hanya sedikit polesan bedak dan lipblam, sudah memperlihatkan sisi cantik gadis itu.

Dari arah pintu seorang wanita dengan baju terusan tersenyum dan menggelengkan kepalanya kecil melihat tingkah putri nya itu. Ia berjalan ke ranjang ketika melihat sebuah baju dress abu-abu tergeletak disana. Wanita itu mendengus kesal lalu menghampiri putrinya yang masih duduk di kursi rias.

"Kenapa kamu gak pakai dress ini, hm?" tanya wanita itu seraya menatap putri nya kesal

Alexa. Gadis itu menatap Fani lewat pantulan kaca cerminnya, lalu tersenyum kikuk. "Aku kan udah bilang, Mah. Aku gak suka pake dress." ucapnya

"Kayaknya ada yang udah gak sabaran mau ketemu camer nih." ledek Fani, menaik turunkan alisnya

Perkataan Fani itu membuat Alexa salah tingkah. Gadis itu terkekeh, lalu memukul pelan lengan Fani. "Mamah apaan, sih."

"Hayoo, yang salting." tunjuk Fani, memojokkan Alexa

"Mah udah, deh. Gak usah lebay gitu ah." desis Alexa, memalingkan wajahnya malas demi menutupi wajahnya yang sudah panas dari Fani.

"Dih, siapa yang lebay? Kamu salting kan? Iya kan?"

"Mamah, stop."

Tiinn

Keduanya menoleh bersamaan ketika sebuah klakson mobil terdengar dari bawah. Fani menatap Alexa dengan senyum lebarnya.

"Rey udah dateng. Turun yuk." ajak wanita itu

Alexa mengangguk, kemudian meraih ponselnya dan memasukannya ke dalam saku celananya.

"Kamu gak bawa tas?" tanya Fani sebelum mereka keluar kamar

"Gak ah, ribet." sahut Alexa

Fani menggelengkan kepalanya heran. "Dasar cewek tomboy." desisnya, seraya berjalan menuju lantai bawah

Keduanya tersenyum hangat ketika melihat seorang cowok berjaket hitam berdiri di depan pintu dengan tersenyum manis. Siapa lagi kalau bukan Rey.

"Pagi Tante." ucap Rey, seraya menyalami Fani

"Pagi Rey." balas Fani

"Kayaknya kalian berdua pagi ini semangat banget, deh." ujar Fani manatap Rey dan Alexa bergantian

"Ahh, Mamah tau. Atau kalian sebenarnya mau kencan yah?" selidik Fani

"Ini urusan muda. Jadi Mamah gak perlu tau." sahut Alexa

Fani berdecak, "Yaudah. Tapi yang penting jangan macam-macam di luar batas, oke? Pacaran yang sehat jangan yang gak sehat." tukas Fani

"Iya Mamah ku sayang. Kami ini anak baik-baik, jadi gak mungkin ngelakuin hal yang gak bener." ucap Alexa, "Yaudah kami pergi dulu yah, bye Mah." pamit gadis itu lalu memberikan kecupan singkat pada pipi Fani

"Hati-hati." seru Fani, sebelum akhirnya mobil hitam yang di tumpangi Rey dan Alexa keluar dari halaman rumah Fani

****

Mobil Rey berhenti di depan sebuah rumah besar bernuansa hitam putih. Keduanya keluar dari mobil dengan Rey yang segera menggandeng tangan Alexa. Keduanya saling menatap. Dengan sorot mata yang berbeda. Rey yang terlihat ceria, sementara Alexa terlihat gugup.

"Kenapa?" tanya Rey

"Emm... kenapa gak besok aja? Gue.." ucap Alexa terbata

"Xa." Rey memegang kedua bahu Alexa, dan menatapnya serius

Alexa -The Badgirl-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang