[19] KISAH PUTRA MAHKOTA

711 70 1
                                    


Orang jahat tercipta dari orang baik yang tersakiti

__Lupa ngutip dimana__

***

Gelap. Dingin. Sunyi.

Tiga keadaan yang sangat sempurna jika dijadikan satu dan itulah yang dirasakan Malka. Bodohnya, ia tidak membawa pematik untuk membuat api dan untuk membuat secara alami--dengan batu maupun kayu yang digesek--ia tidak bisa. Saat ini ia singgah di tepi sungai, untungnya bulan sedang berbaik hati untuk membagi sinarnya dengan sangat terang.

Malka kembali memandangi aliran sungai yang menampilkan cahaya bulan. Dagunya ia tumpukan pada lutut dan tangannya memeluk kakinya sendiri untuk menghalau dingin—selimut ia berikan pada Pangeran Kahfi saat perpisah tadi.

Berteman dengan kesendirian membuatnya kembali memikirkan pria yang sudah menjadi suaminya itu. Bagaimana pria itu menemukannya, menolongnya, bahkan kini menikahinya. Ia hanya janda miskin yang bertemu Pangeran berkuda coklat.

Saat itu, Pangeran Kahfi tengah mandi di sungai usai berlatih dengan pasukan Akbar. Pangeran mendengar suara tangis perempuan, awalnya ia mengira itu hanyalah pendengarannya saja, tapi lambat laun suara itu makin mengeras bahkan terdengar suara rintihan. Pangeran memberanikan diri mencari sumber suara itu.

Pangeran langsung menemukan Malka yang tengah dipasung di bawah pohon. Saat itu Malka tengah mengandung.

Malka memekik tertahan saat sebuah panah menusuk punggungnya—membuatnya tersadar dari lamunan nostalgianya. Tak lama dari itu, pandangannya menggelap. Rupanya itu bukan panah biasa tetapi sudah ada racun di dalamnya.

Beberapa jam setelahnya, Pangeran Kahfi datang. Di tepi sungai itu hanya tertinggal perbekalan Malka dan anehnya Pangeran Kahfi menemukan anak panah yang masih dilumuri darah. Pangeran sangat mengenal bentuk ukiran pada anak panah itu—senjata Thabrani.

“Jadi, ingin bermain-main denganku?!” geramnya—mencengkram erat anak panah itu hingga patah.

***

Mohon maaf bgt dikit hehee

Jadi, aku baru pulang kondangan setengah sepuluh mlm dari berangkat abis magrib. Sebelum berangkat temen aku ada insiden dan sekalian nunggu temen aku yg lain.

Jadi gini deh

Hehe maaf ya

Besok aja lagi ya

Dirumah udh pada tidur jd gak enak ngetik--suara keybord laptop ganggu soalnya.

Ok itu aja

Besok insya Allah full chapternya yaaaw

Salam
Dzi💕



Kerajaan RabbaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang