pt.11

54 5 0
                                    

Tha, gue bantu beresin pakaian lo yah." Tawar clara.

Yap thalia sekarang akan pulang kerumah dan teman temannya membantunya untuk sekarang.

Mereka keluar dan berpisah didepan rumah sakit dan pulang , thalia bingung ingin pulang bersama siapa ia terpaksa menelpon kakaknya untuk menjemputnya ia tahu kalau kakaknya bakal khawatir sama dia.

Lia." Panggil arkana.

Ya."

Lo pulang ama siapa."tanyanya.

Sebenernya mau nelpon kakak tapi takut entar dia khawatir."jawabku.

Ya udah gue anter lo aja."tawarnya.

Gak ngerepotin."

Gak."

Bener."

Iye bawel."

Arkana menuju ke mobil diikuti oleh thalia dibelakang.

Lu kenapa senyum kek gitu." Tanya thalia karena arkana tertangkap basah tengah tersenyum diam diam ke thalia.

Gak kenapa, emang sekarang kalo senyum dilarang gitu."balasnya dingin.

Dasar cowok dingin gak ada perasaan." Umpat thalia samar tapi tertangkap oleh telinga arkana dan arkana hanya tersenyum kecil saja.

Mereka sudah tiba di daerah rumah milik thalia , rumahnya bercat warna putih serta memiliki desain arsitektur paris mewah.

Lo mau masuk gak dulu ketemu abang gue gitu dulu."ajakku.

Arkana membalas dengan anggukan.

Ding...dong..

Pintu terbuka.

Eh , non lia baru pulang." Tanya pembantu dirumahnya , ia bibi ratih namanya.

Hehe..iya bi."balasku tersenyum.

Non thalia , den willi dari tadi nyari non mulu."jawabnya.

Oh ya baru kakak dimana bi."tanyaku.

Aden di ruang tamu non , non pacar yah hehe."jawab bi ratih, lalu memandang ke arah arkana yang memang berdiri dibelakang thalia.

Ih bi apaan sih , bukan bi dia kakak kelas aku."balasku lalu berjalan masuk bersama arkana.

* * * *

Tepat thalia dan arkana menuju ke ruang tamu , mereka melihat seorang cowok tengah duduk dan memainkan ponselnya.

DORR...

Anying , kaget." Umpat cowok itu lalu berbalik.

Thalia adek kesayangan gue."ucapnya lalu memelukku.

Apaan sih gue malu kak." Ucapku karena merasa tidak enak hati karena ada arkana juga.

Lo kemana aja beberapa hari ini hah gue khawatir tau , untung mami belum pulang dari australia kalo udah pulang baru elo nya gak ada gue juga yang kena imbas tau bloon." Ucapnya menyentil dahiku.

Maaf , penyakitku kambuh lagi."balasku tak berani menatapnya.

Hmm..terus apa kata dokter."tanyanya lemas seperti tak tahu ingin melakukan apa lagi.

Butuh istirahat dan minum obat doang , kak."

Oke."

Btw , kak ini ...." Ucapku gugup ingin memperkenalkan arkana pada william tapi dipotong pembicaraanku.

PACAR elo kan." Ucapnya to the point.

Aku terkejut dengan kata yang diucapkan oleh william bahwa ia mengira arkana ialah pacarku.

It's ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang