pt. 21

22 2 0
                                    

~ ~ ~

Hari ini thalia dapat dipersilahkan untuk pulang namun diingatkan kembali agar istirahat yang banyak dan juga banyak mengonsumsi banyak buah-buahan agar kondisi nya dapat membaik.

"Huhh.. emang gak ada yang sayang gue nih , nih manusia laknat pada kemana coba hedeuh gusti." Ucapku.

Thalia kembali membersihkan kamar rawat dan membereskan pakaiannya.

"Awas aja kalo satu aja batang hidung mereka gue liat , gue patahin leher satu-satu."gumamku.

Thalia memasang headset pada kedua telinganya dan berbaring di sofa sembari menunggu lainnya datang.

Tak terasa thalia sudah tertidur dengan sendirinya.

Thalia yang tertidur pulas ternyata tengah diawasi seseorang dari luar.

"Gue kangen sama lo." Ucap pria yang sedari tadi memerhatikan dari luar.

Pria itu memasuki ruangan thalia dan berjongkok sambil memerhatikan wajah cuek dari thalia , pria ini tak lain edward.

Di depan rumah sakit arkana dkk sudah berkumpul dan menunggu william dan mereka akan masuk ke dalam.

Bip..bip

"Hey, sorry nunggu lama yah."tanya william sembari melepaskan helmnya.

"Gak juga kok yuk kak."balas lauren.

William mengangguk setuju.

"Lu semua gue traktir makan oke hari ini aja."ucap william yang berada dibelakang mereka.

"What ! Aduh makan gratis kan iya kan mau banget oke kak."mendengar kalimat traktiran saja membuat clara gembira lagian siapa coba yang gak mau makan gratis.

"Dasar manusia serba praktis."timpal lauren.

"Gue makanan aja yang praktis tapi muke gue kagak."balas clara cemberut.

"Ya ya ya dewi kepraktisan serba ada."ucap lauren lalu berjalan santai mendahului ke ruangan thalia.

"Dia itu ada benernya lo clara mama muda wlee."ucap sheila sembari menjulurkan lidahnya dan berlari mengejar lauren.

"Lauren tolong si mama muda mau ngebunuh gue."teriak sheila.

"liat aja gue gantung lu berdua di pohon pisang."teriak clara.

"Eh udah jangan ribut ini rumah sakit tau."ucap azrel.

"Lo juga ngebelain sheila ama lauren , nah lo pacarnya lauren gak ngebelain gue gitu apalagi lo arvin ih males bikes gue."ucap clara lalu berjalan duluan.

William dan arkana hanya tertawa terbahak-bahak melihat tingkah konyol mereka.

"Neng geulis bikes tuh apaan?."tanya azrel.

"BIKIN KESELL."teriak clara lalu kembali berjalan.

"Udah rel , cewe lo marahnya sebentar doang nanti udah baikan lagi kok."balas arkana memegang pundak azrel.

It's ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang