pt. 30

27 2 0
                                    

Thalia memasuki pesta prom dan ternyata mereka masih berdansa , thalia gak suka berada disini tapi karena mengingat janjinya dia tentu tidak akan mengingkarinya.

Thalia mengambil minuman duduk sejenak dan menonton mereka yang tengah berdansa dan thalia mendapati ketiga sahabatnya tengah berdansa dengan kekasih mereka dengan senang. Thalia hari ini ingin menghindari arkana karena kejadian siang tadi .

Sudah mulai membosankan thalia memutuskan berjalan keluar aula dan menelusuri koridor dan menuju rooftop dengan segelas minuman ditangannya.

Koridor yang terlihat sepi tentu saja thalia manfaatkan sedikit thalia menyanyi disepanjang koridor.

"Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I'm afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt, suddenly goes away somehow

One step closer

I have died everyday, waiting for you
Darling, don't be afraid, I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more."

Thalia bernyanyi terus menerus tanpa disadari ada seorang cowok yang memang memperhatikannya sedari tadi mulai memasuki aula hingga sekarang.

Whush....

Terpaan angin sejuk di malam hari terkena wajah thalia setelah ia membuka pintu menuju rooftop.

Thalia melangkah ke arah bangku panjang disana dan mulai duduk sembari melihat keindahan di malam hari ditemani bulan dan para bintang.

Sosok yang sedari tadi mengikuti thalia hanya melihatnya dari jauh saja . Akan ada saatnya ia mendekat ke arah thalia.

"Papa , aku kangen."thalia mulai berbicara bersama bulan.

"Aku rindu dimana aku tidak pernah tau apa itu rasa sakit."ucapku.

"Thalia."

Thalia berbalik karena merasa ada yang memanggilnya.

"Oh Lo ! gue pikir siapa."ucapku.

Cowok itu mendekat kemudian duduk bersama thalia.

"Gue kira lo gak bakal dateng."tanya cowok itu.

"Awalnya gitu tapi gak mau ingkari janji."balasku.

Kali ini yang berbincang dengan thalia bukan arthur tapi arkana.

Mereka memandang langit dan hening sebentar lalu arkana memulai obrolan lagi.

"Besok lo udah naik kelas aja."ucapnya.

"Dan lo udah mau pergi aja."balasku.

"Tapi kita semua bakal ngumpul lagi kok tinggal telepon, dan kita muncul kek jin."ucapnya.

"Apalagi si arvin muncul kek hantu tanah kusir hehe."sambungnya terkekeh.

"Itu anak orang tau , ka."balasku tersenyum.

"Gue minta maaf ya."ucap arkana secara tiba-tiba.

Thalia sedikit terkejut kemudian merubah posisinya dan menatap lekat arkana.

"Maaf , karena lo harus ngeliat hal itu dan ngebuat lo terluka."sambungnya.

"Gue gak papa kok."

"Gue bakal yakin kalo gue liat bekas luka itu."ucapnya.

Entah kenapa tangan thalia tanpa sadar terangkat secara spontan saja.

Thalia menunjukkan bekas luka yang terkena pecahan gelas tadi dan tampaknya kurang baik tapi thalia itu memang kebal dengan sakit tapi jika sakit hati itu beda cerita.

It's ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang