Hanya ingin membantu. Tidak ada maksud lain.~ Vasila Maheswari
<><><>"Sila!"
"Sila!"
"Vasila Maheswari! Are you listen me?"
Bu Anna dengan nada tingginya menegur Sila. Sila tergagap dari lamunannya dan langsung menatap guru itu.
"Ya, Bu!"
"Kamu kenapa, sakit?" Sila menggeleng pasti.
"Tidak Bu!"
"Dia lagi mikirin saya Bu, makanya ngelamun begitu." celetuk Kenzo dengan rasa percaya dirinya. Membuat kelas riuh karena sorakan untuknya.
"Apasih lo Ken! PD gila, Sila gak mungkin lah mikirin lo! Mikirin gue itu," Ucap Adit. Membuat kelas riuh kembali. Sedangkan Sila hanya menunduk malu. Memang, sejak awal dia sudah sering sekali mendapat godaan-godaan seperti itu dari teman laki-lakinya.
"Diam kamu Kenzo, Adit!" Marah Bu Anna, membuat kelas kembali tenang. "Sila dengarkan penjelasan saya, jangan melamun terus begitu! Saya merasa tidak dihargai. Paham?" Ucap Bu Anna memperingatkan. Sila mengangguk mengerti.
"Saya minta maaf, Bu!" ucap Sila kemudian.
Bu Anna mulai menjelaskan materi di papan tulis. Menulis judul materi mengenai bab yang akan dia jelaskan.
"Kalian nanti cari referensi, di buku paket, atau boleh di internet tulis di buku catatan kalian. Kumpulkan ke Dono!" Perintah Bu Anna.
"Dono gak masuk Bu! Izin, adiknya sunat," jawab Kenzo. Mereka yang berada di dalam kelas kembali tertawa kembali. Bu Anna juga sama terkejutnya.
"Baiklah, kumpulkan ke Sila saja! Sila nanti bawa ke ruangan saya setelah bel ya!"
Sila mulai mencatat sub-materi bagian yang ditulis Bu Anna di papan tulis. Cukup banyak juga, ada sekitar 10 judul materi.
"Gimana kalau di bagi aja, jadi satu kerjain yang nomor satu sampai berapa gitu nanti tinggal nyalin?" usul Kiara, yang disetujui oleh Mesya, Viana dan Sila.
"Bener juga,"
Memang jika hanya mengerjakan materi hanya mencatat seperti ini. Bu Anna memberi kebebasan untuk kelas yang penting tidak berisik. Guru itu duduk di bangkunya sendiri, sembari memainkan laptopnya.
"Gue nomor 1-3." ucap Kiara.
"Yaudah kalau gitu gue 4-5 aja ya lagi mager nulis nih!" mohon Viana, Kiara hanya memutar bola mata malasnya tapi gadis itu kemudian mengangguk setuju.
"gue 6-7, Sil lo ya yang tiga bagian kayak Kiara? Capek juga nih."
"Apa-apaan lo capek ngetik gara-gara ikut-ikutan gosipin Indra tadi," seru Kiara, Mesya hanya senyum-senyum tidak jelas.
"udah santai aja, gue 7-10. Yaudah buruan kerjain waktunya gak banyak!"
Mereka sibuk mencatat, setelah selesai dengan satu judul materi mulai mem-foto catatan untuk dikirim ke grup mereka ber-empat. Terus begitu, sampai mereka semua selesai dengan catatan bagian mereka. Tapi belum menulis yang lain, yang baru saja dikirim.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDRASILA
Teen FictionVasila Maheswari, siswi baru di SMA Kencana. Siswi ramah yang selalu ceria. Semula, dia pikir sekolah di SMA Kencana adalah hal luar biasa mengingat sekolah itu adalah salah satu favorit di Jakarta. Tetapi apa yang dia pikirkan berubah total ketika...