Aku belum bisa mendeskripsikan apa yang terjadi di antara kita.Sebutan apa yang pantas, dengan dua orang yang memiliki perasaan sama tapi kalah dengan ego dan logika.
<><><>
Motor Indra membelah jalan raya sore ini. Sila yang berada di boncengannya terus mengoceh di sepanjang jalan, mulai dari banyak hal. Bertanya akan pergi kemana sampai dia belum meminta izin mamanya.
Indra diam saja. Meskipun Sila sangat berisik di boncengannya.
Dia terus melajukan motornya kencang. Sila juga tak henti-henti untuk mengomelinya karena kecepatan motor Indra membuatnya sport jantung. Belum lagi ketika laki-laki itu menyalip sembarangan kendaraan di depannya. Membuat Sila terpaksa menarik ujung jaket Indra kuat-kuat.
"Indra! Jangan ngebut!" Ucap Sila. Indra tidak akan pernah menuruti keinginan gadis itu.
"Ndra ini kok jauh banget. Kita tuh mau kemana sih sebenarnya?"
"Gue berasa dora tanya terus tapi gak dijawab sama yang nonton. Gimana mau jawab, yang nonton aja gak masuk TV." cerocos Sila menjadi-jadi.
"Indra gue marah nih! Ini mama gue bisa marah kalau gue gak kabarin dia dulu! Ntar gue dicoret dari KK gimana? Lo mau tanggung jawab?"
"Malah bagus dong. Ntar bikin KK sama gue!" Jawab Indra sambil menyeringai.
Dia bisa dengan jelas melihat ekspresi terkejut Sila melalui spion. Menggemaskan. Bagaiamana bisa dia merasa senang sekali hanya karena ada Sila di dekatnya?
Sila baper. Gadis itu menggigit bibir bawahnya sendiri. Menahan detak jantung yang berpacu lebih cepat. Dia yakin pipinya memerah.
"INDRA! Masih sempet-sempetnya ya." Teriak Sila sembari memukul bahu laki-laki itu beberapa kali.
"Diem Sila! Gue fokus nyetir ini."
"Tapi bilang dulu. Ini mau kemana? Kebiasaan deh kalau sama gue langsung bawa kabur aja. Gak mau kasih tahu mau kemana?"
"Gue bawa kabur ke KUA. Mau?"
Lagi dan lagi. Sila mengulum bibirnya menahan senyum.
"Apasih inget masih anak bau kencur juga bahasannya bikin rumah tangga mulu!" ucap Sila.
"Kalau lo mau. Gue siap nafkahin kok!"
"Kok gue pengen banget mukul kepala lo Ndra. Sebel gue!"
Motor Indra berhenti, Sila segera turun. Sudah cukup di perjalanan tadi, Sila beberapa kali menahan nafas karena gombalan cowok itu.
Sila masih tidak menyangka? Berandalan model Indra sejago itu gombal.
Sila sadar Orindra Lavegas pasti sudah terlatih dan terpelajar jika hanya sekedar untuk mengambil hati cewek. Kali ini Sila merasa bodoh karena pada kenyataannya dia semakin tertarik pada Indra.
Sila tersadar dari lamunannya karena tepukan halus di bahunya yang berasal dari Indra.
Matanya mengedar melihat ke sekeliling. Hamparan air berwarna biru menari indah. Suaranya bergema hingga ke tempatnya berdiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/193134448-288-k310491.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
INDRASILA
Teen FictionVasila Maheswari, siswi baru di SMA Kencana. Siswi ramah yang selalu ceria. Semula, dia pikir sekolah di SMA Kencana adalah hal luar biasa mengingat sekolah itu adalah salah satu favorit di Jakarta. Tetapi apa yang dia pikirkan berubah total ketika...