25. DIA SIAPA?

33 3 0
                                        

Kamu itu luka. Tapi juga candu.

~ Vasila Maheswari

<><><>

"Kemarin sama lo. Tadi siang sama Jisca. Sekarang sama siapa lagi?"

Sila mengikuti arah pandang ketiga temannya yang lain. Dia melihat Indra menggandeng tangan seorang cewek, cantik dan modis. Kesan pertama yang dilihatnya membuat Sila minder. Bagaimana tidak, Indra dan cewek itu terlihat serasi.

Mereka berdua lebih cocok menjadi couple, karena mereka sama-sama good looking. Jauh sekali dengan dirinya.

Sila menghela napasnya kasar. Rasanya sesak sekali, begini rasanya jika sudah melibatkan perasaan.

"Biarinlah Ra. Suka-suka dia."

Sila menunduk, kembali fokus pada laptop-nya. Meskipun begitu, dia tidak bisa mengerjakan apapun. Matanya tidak bisa diajak kompromi, kesalnya lagi dia selalu ingin terus melihat Indra dan cewek yang dia tidak kenal yang ada di lingkaran bangku panjang duduk dengan anggota Galcastra. Dia penasaran.

Sila mendesah berat. Memperbaiki letak duduknya yang tidak nyaman dalam posisi apapun. Ketika dia melihat begitu dekatnya cewek itu dengan Indra. 

Katanya Indra tidak pernah dekat dengan cewek manapun? Katanya dia belum pernah pacaran? Dan masih banyak katanya lagi yang ternyata sama sekali tidak bisa dipertanggung jawabkan.

Kenapa rasanya sedih sekali mengetahui itu.

Matanya beradu pada tatapan elang milik Indra. Laki-laki itu menyunggingkan senyum mengejek. Sila balas menatap Indra cuek, berusaha tidak peduli. Meskipun kenyataannya tidak demikian.

Sayangnya saat ini Indra memang sedang mempermainkan perasaannya. Dengan sengaja laki-laki itu malah merangkul bahu cewek yang ada di sebelahnya. Dan santainya dia tersenyum penuh menang pada Sila.

"Shit!" umpat Sila.

"Lo kenapa La?" Mendengar umpatan Sila, Mesya yang ada di sampingnya langsung terkejut. Tidak biasanya.

Sila berdiri tiba-tiba."Gue pengen ke kamar mandi. Dimana?"

"Lo masuk aja ke dalam. Tanya aja langsung ke Mang Satni!" Viana memberi petunjuk.

"Perlu diantar?" tambahnya.

Sila menggeleng, cepat-cepat masuk ke dalam warung Mang Satni.

"Permisi Mang, mau numpang kamar mandi. Dimana ya?"

"Masuk aja ke dalam neng, sebelah dapur pintunya warna biru!"

"Makasih Mang,"

Sila masuk ke dalam kamar mandi. Menutup wajahnya, dadanya sesak sekali. Dia hanya ingin menghindar dari Indra yang pamer. Dia tidak suka. Indra sedekat itu dengan cewek lain.

Dia memukul kepalanya sendiri beberapa kali. Dia merasa sangat buruk sekarang. Cewek plin-plan yang aneh. Dia merasa bodoh.

Tapi jujur jauh di lubuk sana. Dia cemburu dengan kedekatan Indra. Bersama Jisca maupun cewek baru tak dia kenal itu.

Sila menyalakan kran air. Mencuci tangannya. Setelahnya keluar dari kamar mandi.

Sila berjengit kaget melihat cowok yang berusaha dia hindari masuk ke dapur. Sila berpura-pura tidak mendapati Indra di dekatnya. Langkahnya yang sedikit tergesa terhenti ketika tangannya dicekal oleh Indra. Sila berbalik. Menghadap Indra.

INDRASILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang