Setiap masalah pasti ada jalan keluar.
Seberat apapun itu, sesulit apapun itu.<><><>
Ini adalah hari terakhir Indra dalam masa skors. Dia hanya bermain gitarnya di tepi kolam renang, dirumahnya.
Kosong. Sepi. Hampa.
3 kata yang menggambarkan bagaiamana kehidupan Indra terus berputar.
Tanpa Sandy, Aldo, Cio dan Bagas. Tanpa Galcastra. Mungkin dia tidak akan memiliki cerita di kehidupannya.
Mereka tidak pernah sekalipun mengajarkan padanya tentang pergaulan yang salah. Tawuran, suka berantem, itu sudah ciri khas-nya. Karena dengan semua itu, dia merasa menjadi lebih baik, lebih berguna menurutnya.
"Indra! I miss you!" Suara cheersfull dari seseorang membuatnya menghentikan permainan gitarnya.
Dia ada disini.
"Agnes?"
"Yah, I'm here for you!"
Seorang gadis dengan rambut sebahu dengan warna pirang. Mulai berhamburan memeluk Indra. Gadis itu terlihat sangat bahagia bertemu Indra. Membiarkan kopernya terjatuh di lantai.
"Kapan lo datang, Nes?" Tanya Indra terkejut.
Biasanya, jika Agnes berkunjung kemari. Dia yang sudah pasti menjadi sopir. Dia akan menjemput, maupun mengantar Agnes balik ke bandara.
"Baru aja sampai terus langsung kesini." Gadis itu masih mengalungkan lengannya di leher Indra. Indra tersenyum mengangguk.
"Why you don't go to school? aku pikir kamu di sekolah tadi, makanya aku kaget ternyata kamu ada di rumah."
"skors."
"Masih aja ya, padahal kan tante sama om udah galak gitu sama kamu!" Ucap gadis itu sembari memutar matanya.
"Aku disini ya Ndra kuliah aku lagi libur, kalau di hotel bakalan bete. Lagipula kan aku kesini buat kamu."
Indra terlihat berpikir, menatap gadis itu lagi kemudian tersenyum. Laki-laki itu mengangguk.
Agnes Garden Alesia, adalah sepupu Indra. Setelah umur 5 tahun, gadis itu mulai menetap di Singapura. Dia anak Om Saga.
Om Saga mungkin adalah satu-satunya orang yang sejak dulu baik padanya. Itu alasan Indra juga berlaku baik dengan Agnes. Agnes itu lebih tua 2 tahun dari Indra.
"Lo istirahat dulu aja Nes, gue ada perlu!"
"Ikut ya Ndra!" rengek Agnes, sebenarnya dia tidak pantas merengek seperti itu.
"Aku tuh udah dateng kesini. Kok malah ditinggal sih. Gak seru,"
"Nes! Besok deh kita jalan-jalan," bujuk Indra.
"Mau ikut sekarang aja. Indra please!" Indra menggeleng.
Menangani perempuan Indra tidak sepandai itu. Dia tidak bisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
INDRASILA
Teen FictionVasila Maheswari, siswi baru di SMA Kencana. Siswi ramah yang selalu ceria. Semula, dia pikir sekolah di SMA Kencana adalah hal luar biasa mengingat sekolah itu adalah salah satu favorit di Jakarta. Tetapi apa yang dia pikirkan berubah total ketika...