Mengenalmu. Aku menemukan apa itu luka.<><><>
Kantin siang ini sangat ramai, banyak sekali yang kelaparan rupanya. Istirahat pertama. Seperti biasa, Galcastra duduk di bangku kantin paling pojok. Geng cowok paling berisik yang mengalahkan suara kegaduhan rakyat kantin yang saling berebut antrian makanan di stan.
Lihat saja, Cio dengan tampang-nya yang sedikit songong mulai memainkan gitar. Dengan teman-temannya yang lain yang bergerombol mulai bernyanyi ria, mulai dari lagu pop, dangdut bahkan lagu galau sekalipun. Dengan suara pas-pasan mereka tanpa malu terus percaya diri melakukan aktivitasnya.
Beberapa siswi terpana melihat kelima cowok populer yang sedang bergerombol itu.
"Ku mencintaimu lebih dari apapun meskipun tiada satu orang pun yang tahu.." Lagu dari Band Ungu itu mulai dinyanyikan oleh Cio dan teman-temannya yang lain dengan penuh penjiwaan. Dengan ekspresi di wajah mereka yang tidak karuan, membuat orang-orang yang sengaja menyaksikan pentas abal-abal itu tertawa.
"Ku mencintaimu sedalam-dalam jiwaku..,"
"Ehh salah tuh liriknya, dasar Aldo bego!" Ucap Bagas membuat mereka berhenti bernyanyi.
"Apasih orang gue dengernya gitu. Lo aja gak pernah dengerin yang ginian, lo kan sukanya sama Mbak Via Vallen," sinis Aldo.
"Udah salah ngeyel lagi, biarin dong dangdut is music on my country. Salah gitu kalau gue suka sama Mbak Via? Orang dia aja gak marahin gue kalau gue suka sama dia." Jawab Bagas kesal,
"Lo kemarin juga joget pas gue denger lagunya dia! Kamu muna' mas. Aku gak suka. Aku jadinya kesel!" tambahnya lagi dengan nada di buat-buat dan membuat mereka semua bergidik ngeri.
"Gas! Jangan gitu dong jijay gue."
"Lo titisan-nya banci apa gimana sih?"
"Enak aja. Gue itu titisan Mr. Soleh and Mrs. Rofingah!" ucap Bagas."Jadinya keren begini kan?"
Yang disebutkan Bagas tadi memang nama kedua orang tuanya.
"Tau ah gelap!"
"Cio sayang, lihat dong ini siang benderang matahari bersinar terik. Lo bilang gelap? gak pake mata ya kamu!"
Cio menghela nafas lelah menatap teman debatnya kesal.
"Diem Gas, aelahh lanjut mulu lo!" suruh Sandy.
"Gak enak mamen kumpul-kumpul ginian cuma diem-diem aja. Kurang komunikasi, jadinya gak nyaman, putus deh."
"Ngemeng apa sih lo. Kemana-mana banget."
"Perasaan gue disini aja deh Do, gak akan pergi jauh-jauh kok!" Mereka membiarkan Bagas dengan segala celotehnya kemudian.
Sandy memainkan ponsel hitamnya. Aldo juga sama, dengan kedua kaki terangkat satu ke atas, ala anak angkringan. Cio menggenjreng gitarnya asal.
"Tuh, pacar-pacar lo datangnya barengan!" celetuk Sandy.
Bagas langsung merubah posisinya sebaik mungkin, melihat Mesya dan Kiara memasuki area kantin. Dia sudah tersenyum gembira.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDRASILA
Teen FictionVasila Maheswari, siswi baru di SMA Kencana. Siswi ramah yang selalu ceria. Semula, dia pikir sekolah di SMA Kencana adalah hal luar biasa mengingat sekolah itu adalah salah satu favorit di Jakarta. Tetapi apa yang dia pikirkan berubah total ketika...