35. A DANGER NIGHT

14 0 0
                                        


Feel something good when I standing around you

<><><>

Travis membawa Sila keluar dari sekolah. Lingkungan sekolah sepi, karena semuanya bersenang-senang di dalam di acara pembukaan dengan banyak pemusik di sana. Tidak ada yang melihat, atau bahkan menolong Sila.

"Tolong! Lepasin gue!"

"Apa mungkin gue bakal nglepasin sandraan gue gitu aja?" tawa Travis pecah disana. Laki-laki itu benar-benar nekat.

Dia tahu, dendam memang membutakan segalanya.

Wajah Sila memerah dia takut sekali. Dia tahu Indra bahkan lebih bahaya dari Travis. Tapi, bagaiamana dia meminta pertolongan Indra sedangkan Indra tidak ada di sekitarnya.

Travis memaksa Sila masuk ke dalam mobilnya. Meskipun gadis itu menolak dan melakukan perlawanan sebisa mungkin. Gadis itu tetap kalah telak. Dan harapan Sila adalah Indra segera datang untuk menyelamatkannya. Sila tidak menyangka, dia ada dalam kondisi seperti ini. Dia tidak pernah menyangka banyak sekali hal yang terjadi setelah kepindahannya di sekolah baru.

Sila takut ketika Travis mengeluarkan tali dari jok belakang. Laki-laki itu mengikat tangannya menjadi satu ke depan.

"Tolong! Tolong!"

"Calm down, babe!"

Sila berteriak kencang dan terus melakukan perlawanannya. Travis yang geram menampar wajah gadis itu. Sila menangis karena rasa perih menjalar di pipinya.

"Shut up, bitch!" bentak Travis kasar. Laki-laki temperamen, ketua geng tidak mungkin akan bersikap baik. Sila menangis di sepanjang perjalanan. Dia juga bingung hendak dibawa kemana dia pergi.

"Lepasin gue!"

"Diem Sila!"

Travis menyeret Sila ke suatu tempat yang minim penerangan. Semacam gudang yang sudah tidak bisa digunakan lagi.

Dari sini dia bisa melihat sebuah tong dengan asap mengepul. Dia juga mendengar suara tawa berat dari banyak orang. Sila menangis, dia benar-benar takut.

"Kenapa La?"

"Gadis galak kok cengeng!"

"Lepasin gue! Gue mohon, gue pengen pulang!" Sila menatap Travis dengan tatapan memohon, sendu, takut, sedih secara bersamaan. Kali ini, dia pasrah gadis itu tidak tahu harus melakukan perlawanan seperti apa lagi.

"Tunggu Indra jemput ya!" Ucapnya dengan kekehan kecil yang mengerikan.

Sila menangis ketika dia berakhir di tengah-tengah banyak laki-laki yang perkiraan umurnya sepantaran dengannya. Teman-teman Travis, mungkin ini adalah pasukan Ligero.

Dia duduk di kursi, dengan tangan terikat ke belakang.

"Ceweknya Indra cantik juga." ucap salah satu dari mereka.

***

"Gimana Yo? Lo udah pastiin gak ada satupun anak Ligero yang datang kan?" tanya Indra serius.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INDRASILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang