Cara ngadepin sikap kamu itu ya cuma sabar. Kamu itu selalu bersikap seolah-olah sayang sama aku tapi juga bikin aku sakit di waktu yang sama.~Vasila Maheswari
<><><>
"YES GUE MENANG!"Teriakan Indra menggema di lapangan basket in door. Dia terkekeh mendapati Sila yang menatapnya dengan tatapan kesal.
"Lo curang Ndra?"
"Gue curang gimana sih? Terima kekalahan dengan lapang Vasila Maheswari! Gimana gak jadi pacaran sama gue?"
Indra menaik turunkan alisnya menggoda. Bad boy yang selalu menarik setiap waktu itu. Membuat Sila semakin kesal.
"Tau ah. Bete gue sama lo."
"Ntar lo juga dapet hadiah dari gue."
Sila ngambek dan berjalan cepat keluar dari lapangan.
"Sila!" panggil Indra. Sila masih terus berjalan pergi.
"La!"
"Apalagi sih?" omelnya sambil menoleh.
"Tas lo ketinggalan, aelahh!" Indra memutar bola matanya malas.
Sila langsung berjalan cepat mengambil tasnya. Dengan kasar dia memungut tas dan berjalan pergi dari lapangan.
Gadis itu mematung di luar lapangan. Keadaan di sekitarnya sudah gelap. Dia sebenarnya tidak takut gelap, lampu-lampu yang dinyalakan di seluruh penjuru sekolah juga membuat keadaan dalam sekolah remang-remang.
Banyak ruangan dan sepi yang membuatnya sedikit ngeri. Karena kemarin dia baru saja menonton film horor dengan judul whispering coridors.
"Ndra! Boleh bareng ke depan?" ucapnya ketika Indra melewatinya.
"Hmm.." jawabnya berupa deheman.
Sila menggandeng lengan Indra sembarangan, berjalan mengikuti langkah Indra. Dia tidak memikirkan lagi betapa ilfeel-nya Indra pada cewek sepertinya. Dia sudah tidak peduli yang jelas dia bisa keluar dari sekolah secepatnya.
"Gue baru tahu aja cewek kayak lo takut!" Indra mengejek.
"Kalau Viana gak request film horror kemarin. Gue gak bakalan takut ya. Gue cuma parno aja. Masih kepikiran sama kemarin." Itu memang alasan sebenarnya.
"Ngeles banget, lo modus kan main gandeng-gandeng begini." Sila melepas tangannya dari lengan Indra.
"Gak! Gue beneran takut Indra!" Katanya berusaha menjelaskan. Indra melihat Sila. Gadis itu memang ketakutan dari wajahnya sudah kentara sekali.
Indra merangkul bahu Sila. Kemudian berjalan, Sila menganga tidak percaya dengan perlakuan Indra yang seperti itu.
Benar apa kata Viana kemarin. Indra akan kembali padanya, memperlakukannya semanis ini. Meskipun tidak ada ikatan apa-apa. Semoga saja berlangsung lama.
Sila baper!
"Lo pulang sendiri ya! Gue masih ada urusan!" Ucap Indra halus. Sila mendongak karena Indra memang lebih tinggi darinya, dia suka jika Indra berbicara seperti itu. Tidak ada kesan galak ataupun kasar.
"Gue emang gak minta lo anterin gue sampai rumah. Dari depan aja, gue bisa naik ojek. Makasih ya Ndra!" Ucap Sila dengan tulus. Ada rasa tidak terima dengan ucapan Indra yang memiliki urusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDRASILA
أدب المراهقينVasila Maheswari, siswi baru di SMA Kencana. Siswi ramah yang selalu ceria. Semula, dia pikir sekolah di SMA Kencana adalah hal luar biasa mengingat sekolah itu adalah salah satu favorit di Jakarta. Tetapi apa yang dia pikirkan berubah total ketika...