Feel bad with any condition.<><><>
Sebuah rutinitas setiap hari Senin di SMA Kencana selalu diadakan upacara bendera. Bukan hanya disini, di seluruh sekolah yang ada di Indonesia pasti melakukan hal yang sama.
Berbedanya, pidato dari kepala sekolah, Bu Rahma akan berbicara lebih banyak. Selain berbicara mengenai peningkatan kedisiplinan seluruh siswa. Dia juga akan membuka event tahunan, yang diadakan setiap ulang tahun sekolah.
"Baiklah anak-anak yang saya cintai. Event tahunan BRIGHT LIKE A STAR resmi diadakan. Sekali lagi selamat ulang tahun untuk SMA Kencana ke 35 tahun."
Riuh tepuk tangan menggema dari semua yang ada dalam barisan.
Acara yang mungkin sangat dinantikan untuk seluruh komponen sekolah. Banyak jam kosong, jarang ada pelajaran, hanya ada kegiatan-kegiatan. Banyak siswa-siswi dari sekolah lain yang datang. Bisa flirting sama cogan dan cecan dari banyak sekolah. Bisa juga bobok santai di kelas.
Sila dan ketiga temannya keluar dari barisan. Kiara mengibaskan telapak tangannya di depan wajah. Viana tidak kehilangan akal dia melepas topi upacaranya yang digunakan untuk kipas. Mesya mengelap keringatnya dengan tisu dari sakunya.
Sila hanya diam saja sembari menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari seseorang.Kerumunan setelah upacara belum benar-benar hilang. Masih banyak yang masih bergerombol, bercengkrama manis, menutupi pandangan di lapangan tengah yang digunakan sebagai lapangan upacara.
"Nyari siapa sih?" melihat Sila yang kebingungan seperti sedag mencari seseorang membuat Mesya memutuskan untuk bertanya.
"Nyari Alka. Kemana sih dia?"
"Alka?" ulang Viana. Takut salah dengar.
"Iya, tadi pagi udah janjian ketemu disini."
"Ohh pantesan diajak ke kelas gak mau. Nungguin orang ternyata." Ujar Mesya sedikit keki.
"Pacar lo tahu gak? Kalau lo sama Alka ada ini itu berdua?" Tanya Viana lagi.
Sila diam, keseluruhannya Indra memang sudah tahu bahwa dia sibuk dengan berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan mulai nanti malam. Selama satu putaran minggu penuh. Atau bisa jadi lebih, karena acara penutup memang masih diadakan sekitar dua minggu lagi. Dia sering dengan Alka, mungkin laki-laki itu juga tahu. Kecuali hari ini dia belum memberitahu Indra, bahwa dia juga harus menjadi panitia acara pembukaan yang ada nanti malam.
"Jangan buat hubungan lo yang lagi seumur jagung kacau La. Communication in relationship, first!" Saran Kiara yang membuat Sila semakin merasa tidak nyaman.
Sila diam sambil berpikir. Apakah, menjalin hubungan harus seperti ini? Benar-benar harus tahu apapun tentang pasangan. Harus memberi tahu, dan terbuka. Apakah Indra berpikir apapun yang dia lakukan, Indra harus mengetahuinya. Sila menghela napas dalam.
Mereka bertiga tahu ini kali pertama Sila pacaran. Sila sendiri yang memberi tahu. Maka dari itu, sebagai teman yang baik mereka juga perlu memberitahu bagaiamana menjalin hubungan yang baik pada Sila yang mungkin belum paham.
"Kita cabut kelas dulu ya!" Ucap Mesya menepuk bahu Sila sembari tersenyum.
"Jangan lupa bilang Indra. Tipikal kayak Indra gak mungkin ngebiarin miliknya sama orang lain!" Pesan Kiara. Bukan bermaksud seperti cenayang hanya saja Kiara tahu Indra, meskipun tidak banyak. Mereka pernah satu SMP juga dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDRASILA
Teen FictionVasila Maheswari, siswi baru di SMA Kencana. Siswi ramah yang selalu ceria. Semula, dia pikir sekolah di SMA Kencana adalah hal luar biasa mengingat sekolah itu adalah salah satu favorit di Jakarta. Tetapi apa yang dia pikirkan berubah total ketika...