VASILA MAHESWARI

184 123 187
                                    


'Hari ini harus lebih baik dari kemarin!"

- Vasila Maheswari


<><><>

Sila! Gadis itu berdecak kagum menatap bangunan besar di hadapannya. Tidak pernah berpikir, apalagi membayangkan semua ini akan terjadi padanya.

Pindah ke sekolah yang jauh dari level sekolah sebelumnya.

Lihat saja gedung sekolah ini sangat besar dengan arsitektur bagus. Dia tidak berhenti menganga mengagumi sekolah barunya ini.

Tulisan besar "SMA KENCANA" di halaman depan sekolah di tepi kolam dengan air mancur di belakangnya membuat Sila lagi dan lagi menggelengkan kepala.

Gadis itu melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Ternyata masih sangat pagi, dia melihat ke samping halaman area parkir yang belum banyak kendaraan. Dia memegangi kedua sisi tas yang baru saja kemarin di belikan mama-nya, tas yang dia hampir menjerit melihat bandrol harganya, juga sepatu baru berwarna putih yang dia kenakan.

Melangkahkan kaki kecilnya masuk ke dalam sekolah. Beberapa dari siswa maupun siswi yang ada di koridor sesekali menatapnya dan berbisik, Sila memilih tersenyum pada mereka dan sejak tadi, dari ujung sampai hendak kembali ke ujung tidak satupun yang membalas senyumannya.

Sombong?!

Itu yang terlintas di kepalanya saat ini.

Di sekolahnya yang lama, di Bogor. Senyum, Sapa dan Salam! Itu sangat wajib dan penting disini berbeda. Dan mulai sekarang Sila tidak akan sembarangan menebar senyumnya karena dia yang akan merasa malu sendiri. Dia hanya mencoba bersikap ramah, tapi ternyata tidak dihargai. 

Setelah bertanya pada salah seorang siswi, dia berhasil menemukan ruang kepala sekolah. Tadi pagi mamanya sudah berpesan langsung saja menemui Bu Rahma, yang merupakan kepsek SMA Kencana.

Dia mengetuk pintu dan masuk dengan sopan ke dalam. Tersenyum hangat pada wanita setengah baya, yang duduk di kursi besarnya.

"Vasila Maheswari, bisa dipanggil Sila bu!" Sila menyalami Bu Rahma,

"Selamat datang di SMA Kencana ya Sila, semoga kamu betah! Saya ini teman SMP-nya mama-mu dulu," ucapnya dengan sumringah, Sila hanya mengangguk tanda mengerti."Sebentar lagi wali kelasmu datang kamu tunggu dulu di sofa biar dudukmu nyaman!"

"Terima kasih Bu,"

Sila berpindah tempat duduk di sofa yang terletak di sudut ruangan, Bu Rahma tengah sibuk dengan map dan laporan di tangannya dan Sila tidak berani mengganggu. Dia hanya bisa menunggu wali kelas-nya datang sembari mengamati ruangan ini, ruangan besar dengan lemari panjang berisikan penuh dengan piala.

"Permisi bu Rahma!" Suara pintu terbuka, membuat Sila dan bu Rahma menoleh.

"Bu Anna, ini siswi barunya!" Ucap bu Rahma memberitahu, guru perempuan dengan perawakan mungil dan potongan rambut pendek itu mengangguk paham.

"Vasila Maheswari ya? Saya Bu Anna wali kelas XI IPS 2! Ayo ke kelas, kita bertemu teman-teman dan mulai belajar!" ucapnya dengan ceria, Sila hanya bisa menahan senyumnya wali kelas-nya ini ternyata lucu.

INDRASILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang