Mungkin. Memang kita ditakdirkan untuk selalu terlibat dalam masalah yang sama.
<><><>
"Sila. Are you okay?"
"Emang Kak Keira bener-bener ya. Dasar sarap. Pipi lo baik-baik aja kan La?" Ucap Mesya dengan kesal. Dia melipat tangannya di perut.
"Gila aja sih, udah ditolak Indra juga masih aja bikin ulah. Kesel gue jadinya!" tambah Kiara.
Dia tidak terima sahabatnya diperlakukan seperti itu. Meskipun dia juga tidak bisa melakukan apapun untuk melindungi.
Sila diam saja, dia tidak mempermasalahkan Keira yang menamparnya atau memakinya. Juga kekesalan sahabatnya. Atau lainnya.
Kali ini yang penuh di otaknya adalah tentang Indra. Laki-laki itu baru saja menembaknya.
Dan dia menolak!
Sila sebenarnya tidak sejahat itu. Ini juga bukan kali pertama laki-laki menyatakan cinta padanya. Bedanya, dia terlalu jahat menolak Indra tadi. Apalagi ucapannya tadi mungkin menampar keras Indra. Sila menjadi tidak enak akan hal itu.
Tapi niatnya baik dia hanya ingin Indra paham, tidak semua perempuan bisa dipermainkan seperti itu.
Dia sering mendengar dari Mesya yang bercerita mengenai cewek-cewek yang ditolak Indra. Bahkan ada yang sampai dipermalukan hingga pindah sekolah. Itu sudah keterlaluan.
Dari segi fisik, Indra idaman. Pertama kali melihat Indra pun siapa saja juga akan jatuh cinta dengan ketampanan surgawi laki-laki itu.
Termasuk Sila? Iya. Dia terlalu munafik untuk mengakui ini.
Sila hanya berpikir manusia juga tidak hanya dilihat dari fisik, setampan apapun attitude tetap nomor satu.
Dia tidak mendapati itu sejak bertemu pertama kali. Yang ada, Indra begitu membingungkan untuknya. Kasar dan semaunya.
"La! Lo gak papa kan?" Viana meraih bahu Sila karena gadis itu sedari tadi hanya diam saja. Membuat Sila terperanjat dari lamunannya.
"Gue gak papa kok. Santai aja."
"Ini sih yang pernah gue bilang. Jangan deketin Indra kalau lo gak mau terlibat sama orang-orang yang ada di belakangnya." ucap Kiara.
"Tapi Ra udah terlanjur juga. Menurut gue, lo udah masuk terlalu jauh La di kehidupan Indra."
"Udahlah Ra, Sya! Gue bosan kalian bahas ini terus." Ucap Sila. Dia mengusap wajahnya merasa lelah. Kemudian bersandar di bangkunya.
"Indra tadi belain lo La. Ya, meskipun dia tadi bilang gak ada hubungan apa-apa sama lo. Beneran gak ada apa-apa sama dia?" tanya Viana hati-hati. Sila masih diam. Dia sendiri juga bingung.
Sebenarnya mereka itu bagaiamana.
Dua orang tanpa status tapi sama-sama peduli satu sama lain.
Melihat keadaan mereka berdua ketika ada di restoran kemarin. Sudah cukup menggambarkan hubungan mereka itu seperti apa.
Bisa dikatakan saling suka, tapi sama-sama gengsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDRASILA
TienerfictieVasila Maheswari, siswi baru di SMA Kencana. Siswi ramah yang selalu ceria. Semula, dia pikir sekolah di SMA Kencana adalah hal luar biasa mengingat sekolah itu adalah salah satu favorit di Jakarta. Tetapi apa yang dia pikirkan berubah total ketika...