Don't look at my girl or you have done!~ Orindra Lavegas
<><><>
"Alka!"
Laki-laki yang berjalan santai dengan memasukkan kedua tangan di saku celana seragam itu menoleh, setelah namanya dipanggil seseorang. Laki-laki itu berhenti, mendapati Sila sedang berjalan sedikit cepat ke arahnya.
"Ada apa, La?"
"Ehmm, ini cuma mau ngasih daftar nama sekolah yang bakal ikut pertandingan." Alka menerima map berwarna biru dari Sila. Membukanya dan membaca sekilas.
"Gue minta tolong boleh?"
Alka mengangkat sebelah alisnya.
"Bantuin gue nyusun itu dong sama sekalian nentuin tanggalnya. Tinggal seminggu lagi kan?" Sila menatap Alka dengan puppy eyes miliknya. Wajah Sila semakin menggemaskan di mata Alka. Dia tidak tahu dadanya tiba-tiba berdesir melihat partner-nya ini.
"Ohh boleh kok, kapan?" tanya Alka.
"Nanti atau besok. Lo free-nya kapan?"
"Gue gak sesibuk itu kali La." Sila terkekeh kecil."Gimana kalau nanti malam. Gue ke rumah lo?"
Gadis itu mengangguk sebagai jawaban. "Oke!"
Alka mengacak rambut Sila yang dibairkan tergerai dengan gemas.
"Ihh..Alka, berantakan tahu!" Ucap Sila merasa kesal.
"Sini gue benerin." Alka merapikan kembali rambut panjang Sila. Gadis itu sedikit terpaku dengan perlakuan Alka. Good boy di sekolahnya itu.
"Yaudah, gue pergi ya. See you!"
Alka tersenyum sendiri menatap punggung Sila yang menjauh. Cantik.
"Kenapa lo liatin Sila gitu banget?"
Alka terperanjat mendengar suara tegas di sampingnya. Mendapati Indra yang juga sedang menatap lurus pada Sila yang semakin menjauh pergi.
"G-gak!"
"Jangan berani deketin dia!"
Alka berdecak kesal."Lo bukan siapa-siapanya juga kan Ndra? Jadi, stop buat ngomong kayak gitu. Gue temennya."
"Selangkah lo berani. Gue pastiin lo selesai." Indra memperingati dengan tegas.
"Gue gak mau cari masalah sama lo Ndra! Selagi dia bukan pacar lo, dia bebas sama siapa aja termasuk gue. Kan?"
Indra menatap Alka dengan sengit.
"Gue pergi. Banyak yang harus gue urusin. Jangan lupa ntar latihan lagi!" Ucap Alka dengan santai, kemudian pergi meninggalkan Indra. Alka memang begitu, dia menanggapi semua hal dengan tenang dan santai. Mungkin, itu salah satu nilai plus-nya.
Laki-laki itu menggeram kesal setelahnya berjalan cepat menuju ke suatu tempat. Satu minggu ini memang sering jam kosong. Kesalnya lagi, Sila semakin dekat saja dengan Alka. Ketua osis itu. Tentu saja, untuk mengurusi acara yang dimulai hari Senin depan nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDRASILA
Teen FictionVasila Maheswari, siswi baru di SMA Kencana. Siswi ramah yang selalu ceria. Semula, dia pikir sekolah di SMA Kencana adalah hal luar biasa mengingat sekolah itu adalah salah satu favorit di Jakarta. Tetapi apa yang dia pikirkan berubah total ketika...