" Nar, ayo tidur ! besok lagi belajarnya. " teriak Nenek dari Lantai dasar rumahku.
" iya, nek. " sahutku.
Ya memang begitulah aku. Aku bukan orang yang senang berkongkow ria bersama teman-teman di tempat makan, atau pun bermain gadget seharian. Aku mengisi hari-hariku dengan membaca buku, mengerjakan tugas dan soal-soal karena aku sadar tahun depan adalah tahun terakhirku mengenakan seragam sekolah, maka dari itu aku harus membangun semangat belajarku.
Mungkin ini kedengarannya aneh, karena hobiku adalah merangkum semua materi sambil mendengarkan lagu. Terkadang teman-temanku protes karena hampir setiap hari aku tidak pernah bermain di luar bersama mereka. Eitss bukan berarti aku anak yang Anti-Sosial, hanya saja aku segan untuk melakukan hal-hal yang menurutku hanya menyita waktu tanpa menghasilkan apa pun. Tidak hanya teman, bahkan keluarga pun memprotes karena setiap hari kerjaanku di rumah hanya membaca buku, lalu merangkum, makan dan tidur. Begitu saja setiap hari.
Sebelum tidur, aku menyempatkan diri untuk membuka ponsel ku sebentar hanya untuk mengecek adakah hal penting di dunia maya saat ini. Saat aku membuka aplikasi Line, aku mendapat 12 notifikasi panggilan suara tak terjawab dari Ale yaitu sahabatku. Hampir saja aku lupa, Ale hari ini ada touring bersama komunitas motornya pasti ia menelponku untuk menceritakan semua kegiatannya hari ini. Ya begitulah Ale, dia adalah sahabatku sejak kelas 10 kita sudah saling mengetahui satu sama lain, Ale akan selalu menceritakan peristiwa dalam hidupnya padaku namun tidak denganku.
Saat aku hendak menelponnya kembali, namun ku urungkan niatku karena sudah malam dan aku butuh istirahat mungkin Ale juga sudah tidur pikirku. Tak sengaja sebelum aku mematikan ponselku, aku membuka profile gambar Ale, dalam poto itu ada 8 laki-laki bersama motor mereka masing-masing. Namun, pandanganku langsung tertuju pada laki-laki yang memakai kaos abu-abu sambil menaikan motor ninja hijaunya. Jangan bayangkan kalau lelaki itu memiliki postur tubuh idela, hidung mancung dan kulit yang bersih. Bukan. Dia lelaki bertubuh berisi namun tidak gemuk dan senyum yang manis. Apakah aku tertarik padanya ? siapa ya dia ? besok harus ku tanyakan pada Ale !
Keesokan harinya, aku bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Bekal yang siapkan nenek sudah ku masukkan kedalam tas lalu aku menyakan motor.
" nek, Nara berangkat ya ! "
" iya, hati - hati jangan ngebut. "
" assalamualaikum. "
Aku langsung menancapkan gas agar cepat sampai ke sekolah. Karena sekolah adalah salah satu hobiku. Karena di sekolah lah banyak ilmu yang ku dapatkan dan tidak hanya itu, di sekolah aku bisa berinteraksi secara langsung oleh teman-temanku.
Sesampainya di sekolah, seperti biasa baru ada seseorang yang datang yaitu Dinda, ia memang selalu berangkat pagi karena diantar ayahnya sekalian berangkat kerja. Kalau aku memang tidak suka terlambat jadi lebih baik aku kepagian dari pada kesiangan. Tidak lama setelah meletakkan bokongku ke bangku, sudah ada seseorang yang duduk di depanku, dia Ale. Ternyata dia datang tidak lama setelah aku datang. Hanya selang 10 detik.
" woi, Ndut ! sombong amat semalem di telpon berkali-kali ga diangkat. " gerutu Ale.
Dia memang selalu begitu, suka berspekulasi sendiri." semalem gue ngerjain PR, terus ketiduran. " jawabku agak sedikit berbohong agar Ale tidak tambah cerewet menanyakan kenapa aku tak mengangkat panggilannya.
" lu mau denger cerita gue ga soal kemaren gue touring?"
"hm." Jawabku sembari mengambil botol minum di tas.
Ale menceritakan kegiatannya urut dari awal hingga akir. Dari awal ia bangun tidur sampai dia pulang dari touring tersebut. Terlihat wajah kebahagiaan karena jarang sekali Ale masuk dalam sebuah komunitas karena teman dekatnya hanya aku.
Aku teringat kalau semalam aku ingin menanyakan soal lelaki yang memiliki ninja hijau.
Setelah hening aku memberanikan diri untuk menanyakan tentang lelaki tersebut." Le, udah selesai belum ceritanya? "
" udah, kenapa ?"
Segera aku mengambil ponselku dan menunjukkan foto yang dijadikan Ale sebagai poto profilnya, aku memperbesar gambar hingga hanya menunjukkan satu sosok lelaki yang ku maksud.
" ini siapa ya? Kok gue kayak pernah liat. "
" oh.. itu mah Nando, yaiyalah lu pernah liat orang dia sekolah di sini dan seangkatan sama kita pula. Kenapa ? lo suka ya ? " tanya Ale sedikit membuat nyaliku ciut.
"engga ih. Orang Cuma nanya aja soalnya diantara yang lain Cuma mukanya aja yang familiar. Btw, lo tau dia kelas apa?"
"sejujurnya gue waktu touring ga banyak ngobrol sih sama dia, di grup juga dia jarang muncul jadi gue ga tau banyak soal Nando, Ra.tapi sepenglihatan gue Nando itu anaknya pendiem banget entah mungkin lagi ada masalah atau emang wataknya gitu."
Aku hanya menjawabnya dengan manggutan. Sepertinya rasa penasaranku pada Nando akan semakin bertumbuh. Aku ga tau ini perasaan apa, hanya saja aku ingin tau tentang Nando. Mungkin berawal dari senyumnya di foto itu.
-----------------------------------------------------------
Hai readers. I hope you all enjoy this story.
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Be Yours ✅(completed)
Teen Fiction" Biarkan aku mencari cara untuk mengetahui ketulusan seseorang." - Nara