Kini mereka mulai melangkahkan kakinya keluar kamar, menuruni anak tangga untuk menemui suami sah nya Eliza.
"Itu dia orangnya,"seru Yusuf saat melihat anaknya menuruni anak tangga yang di tuntun oleh istrinya.
Dilihatnya dua orang yang tengah menuruni anak tangga dengan balutan kebaya berwarna biru muda, yang membuatnya semakin cantik.
Kini adalah acara pertukaran cincin, antara pengantin pria dan pengantin wanita. Dipasangnya cincin itu di jari manis Eliza oleh Zaqri, dan begitupun sebaliknya. Yang membuat semua orang bertepuk tangan.
"Sekarang kamu cium punggung tangan suamimu,"ucap Ibu.
Eliza yang disuruh pun harus melakukannya, karna itu sudah menjadi kewajibannya menjadi seorang istri yang harus patuh pada suaminya.
Diciumnya punggung tangan Zaqri oleh Eliza, dan dibalas dengan kecupan dikening Eliza oleh Zakri.
Jam menunjukkan pukul 12:00 siang, dan dimana pengantin pria dan wanita akan beristirahat sejenak dikamar.
Dilihatnya kamar Eliza yang ber-cat hijau muda itu, tanda kehidupan disana apalagi warna hijau adalah warna kesukaan Rosulullah.
Hening, itulah yang dirasakan oleh kedua pengantin itu. Mereka tidak tahu memulainya dari mana. Dan Eliza yang sebagai seorang istri yang harus patuh terhadap suaminya itu, kini angkat bicara.
"M-mas..,"panggilku gugup.
Zaqri yang merasa dirinya dipanggilpun harus mengarah pada perempuan yang sudah sah menjadi istrinya itu.
"Iya ada apa?"
"M-mm-mas mau sholat Dzuhur? Kalo mas mau, bi-biar Eliza siapkan peralatan sholatnya,"ucapku terbata bata karna gugup, bagaimana tidak gugup? Kalau baru kali ini kamarnya di dimasuki oleh laki laki selain Ayahnya.
"Boleh, kamu juga mau kan jadi makmum mas?"balasnya.
"I-i-iya Mas,"jawabnya.
"Kamu tidak usah gugup yah, sekarang kan Mas sudah menjadi suami sah kamu, dan kamu kalau bicara tidak usah menundukkan kepala lagi. Karna laki laki yang dihadapanmu ini adalah lelaki halalmu,"ucap Zaqri.
"Iya mas,"balasku.
Kini mereka melaksanakan sholat Dzuhur bersama, baru kali ini Eliza sholat dengan diimami oleh lelaki halalnya.
"Ya Allah ya Rabb ku, hamba berterimakasih. Karna engkau sudah memberikan hamba istri sholeha seperti Eliza,"
"Ya Allah rencanamu sungguh indah. Hamba berterimakasih padamu. Karena engkau telah melabuhkan hati hamba pada lelaki yang tepat. Dan semoga hamba menjadi istri soleha untuk lelaki halalku. Amin,"
Setelah mereka melaksanakan Sholat Dzuhur, kini mereka kembali membereskan tempat sholatnya.
"Mas,"panggilku.
"Iya?"
"Mas mau makan? Kalo mas mau makan, biar Eliza saja yang ambilkan,"ucapku.
"Tidak usah, tapi Mas mau bicara sama kamu. Ayo duduk samping mas,"pinta Zaqri pada Eliza.
"Ngomong apa Mas?"tanyaku saat sudah duduk disamping lelaki halalku.
"Mas sangat bersyukur, karna Mas bisa memiliki mu seutuhnya,"ucap Zaqri sambil mengusap pucuk kepala Eliza lembut yang masih terbalut Hijab.
"Eliza juga sangat bersyukur Mas, karna Eliza memiliki suami seperti Mas. Tap--tapi Eliza minta maaf,"
"Maaf? Maaf untuk apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ELIZAQRI
RandomPertemuan yang singkat, dan tidak kesengajaan. Membuat Eliza dan Zaqri mulai jatuh cinta dengan pandangan pertamanya. Keduanya hanya bisa menyimpan rasa dalam diam, karena mendengar keduanya akan dijodohkan dengan pilihan kedua orang tuanya masing m...