ELIZAQRI: 34

63 1 0
                                    

"Kemuliaan suami itu bisa dinilai dari bagaimana lisannya berkata dan perbuatannya yang membuktikan. Akankah tetap berkata dan menasehati dengan penuh cinta kendati tengah marah atau perbuat sebaliknya yang hanya akan meruntuhkan iman,"
❤❤❤

"Hahaha... sekarang kalian bahagia! Tapi tunggu saja, aku akan membuat pernikahan kalian hancur lebur. Tanpa harus mengotori tanganku sendiri. HAHAHAHA...,"ucap seorang itu.

Waktu begitu cepat, hingga tak terasa lagi usia kandungan Eliza kini sudah memasuki dua bulan. Kini perut Eliza yang datar pun sudah terlihat membuncit. "Mas..,"panggilku.

"Iya?"

"Aku gendut yah Mas?"tanyaku.

"Kamu gendut karna kamu kan sedang hamil,"balas Zaqri kalem.

"Tapi Mas El--,"ucapku terpotong.

"Kamu hari ini ada jam kuliah pagi kan?"tanya Zaqri.

"Iya Mas,"

"Ya sudah Mas anterin kamu yah,"

"Tidak usah Mas, Eliza berangkat naik taxi aja. Lagian Mas kan mau kerja,"

"Sudah jangan banyak omong, ayo Mas hari ini akan anterin kamu,"ucap Zaqri yang langsung dituruti oleh Eliza.

"Oh iya, kamu pulang jam berapa? Nanti biar Mas jemput,"ucap Zaqri ditengah perjalanan mereka.

"Hari ini Aku pulang jam satu siang Mas,"

"Ya sudah nanti Mas jemput yah,"

Tak terasa lagi kini Zaqri menghentikan mobilnya di depan gerbang universitas. "Kamu hati hati yah, ingat jangan terlalu capek,"pesan Zaqri pada istrinya itu.

"Iya Mas, ya sudah Eliza masuk dulu, Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

Setelah melihat punggung istrinya itu menghilang, kini Zaqri mulai membalikkan mobilnya kembali untuk berangkat kekantornya.

"Hai El,"sapa Octa.

"Hai,"balasku.

"Selamat yah, atas kehamilan mu,"ucap Dewi.

"Iya selamat yah,"ucap Octa.

"Iya, terimakasih,"balasku tersenyum.

"Ya sudah, yuk kita masuk,"ajak Octa.

Kini mereka mulai berjalan menyusuri gedung gedung Fakultas lain dan masuk ke kelasnya masing masing.

Ditempat lain...

"Pagi pak..,"sapa karyawan pada bos nya itu.

"Pagi,"balas Zaqri tersenyum.

"Pak tunggu pak,"panggil seseorang yang membuat langkahnya harus terhentikan. Dilihatnya Erina yang sedang berjalan menghapiri Zaqri.

"Pagi pak,"sapa Erina tersenyum.

"Pagi,"balasnya lalu hendak pergi meninggalkan Erina, dan dengan cepat Erina mencengkalnya.

ELIZAQRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang