ELIZAQRI: 30

57 0 0
                                    

"Hidup itu tentang berbagai permasalahan dan bagaimana cara kau menyelesaikannya? Tetap libatkanlah Allah dalam menjalani permasalahan dalam kehidupan, jangan buat kepedihan yang menimpa menjadi sesuatu yang melalaikan,"
❤❤❤

Ditempat lain...

Dilihatnya seseorang yang tengah menahan amarahnya, sungguh saat ini ia sangat tidak percaya dengan yang diperbuat oleh istrinya itu.

"Permisi pak,"ucap seorang yang tengah masuk kedalam ruang kerjanya, dilihatnya Erina yang sedang berjalan menuju bosnya itu.

"Maaf pak, saya liat sepertinya bapak seperti ada masalah,"ucap Erina.
 
Hening tidak ada jawaban dari sang lawan bicara. "Pak,"panggil Erina yang membuat Zaqri tersadar.

"Hmm iya, ada apa?"tanya Zaqri balik bertanya.

"Saya liat, sepertinya bapak sedang ada masalah dengan istri bapak,"balas Erina.

"Knapa kamu bisa tau kalau Saya punya masalah dengan istri saya sekarang?"balik tanya Zaqri bingung.

"Mm-m say-saya cuma asal nebak. Kalau gitu saya pergi dulu,"ucap Erina.

"Aneh! Knapa ia selalu tahu tentang permasalahan dirumah tanggaku? Atau dia yang sud-- ah tidak mungkin!"batin Zaqri.

Ditempat lain...

Seseorang tengan duduk disofa ruang tamu. Dilihanya jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, ia kini sedang menunggu kedatangan suaminya itu yang kini belum sama sekali terlihat batang hidungnyapun.

"Mas kamu dimana? Seharusnya kamu mendengarkan penjelasaku dulu,"ucapnya lirih.

Dan kini ia harus kembali berlari kekamar mandi dengan isi perut yang sudah siap untuk dikeluarkan.

Hueekkk... hueekkk...

Lagi dan lagi ua harus memuntahkan isi perutnya karna sedari siang ia teringat belum sana sekali makan.

Hueekkk... hueekkk...

Kini ia merasa dirinya yang sudah merasa baikkan pun mulai kembali di ruang ditamu untuk menunggu kedatangan suaminya itu.

"Mas kamu dimana?"ucapnya menangis.

Kini Eliza pun mulai meraih phoncellnya untuk menelfon suaminya itu. Jujur ia sangat takut jika terjadi apa apa pada suaminya itu.

Tapi nihil lah yang Eliza dapatkan, jangan ditannya ia sudah beberapa kali menelfon, bahkan ia menelfon hampir dua puluh kali. Tapi yang dihasilkannya sekarang tetaplah nihil.

Ditenpat lain...

"Knapa gak diangkat pak telfonnya,"ucap Erina.

"Tidak penting!"balas Zaqri.

"Lebih baik bapak pulang saja, kasihan istri bapak dia sendiri dirumah,"ucap Erina.

"Makasih Rin, kamu selalu ada untuk ku,"balas Zaqri.

"Iya sama sama Mas,"balasnya.

ELIZAQRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang