ELIZAQRI: 25

72 1 0
                                    

"Aku hadir bukan untuk menggantikan sosok ibumu yang menjadi pemilik pertama hatimu, justru aku ingin membantu mu barbakti padanya,"
--Eliza--
❤❤❤

"Mas..,"panggil Eliza sampil menepuk nepukkan bahu suaminya itu pelan. "Mas ayo bangun, hari ini kan kamu harus ke kantor,"panggilnya lagi.

"Mas udah jam tujuh loh, nanti kamu telat,"panggilnya lagi dan lagi.

Nihil, itulah yang Eliza dapatkan. Justru dirinya semakin mengusik tidur suaminya itu, Zaqri semakin bermanja.

"Hemzzz,"ucap Zaqri tanpa membuka mata sambil meraih tubuh mungil Eliza dalam dekapannya.

"Mas ayo bangun, nanti kamu telat,"ucapnya lagi.

Eliza sempat berpikir sejenak agar suaminya itu melepaskan pelukannya. "Mas ada Ibu melihat kita,"seru Eliza dan Zaqri yang mendengarnya pun langsung melepaskan pelukannya.

"Hah Ibu? Dimana?"kagetnya.

"Sedari tadi juga gak ada Ibu ko Mas,"ucap Eliza tertawa.

"Ouh jadi kamu sudah berani bermain dengan Mas yah,"ucapnya sambil beranjak dari tidurnya dan langsung meraih tubuh mungil Eliza.

"Ihh Mas lepasin, nanti ada yang liat,"seru Eliza.

"Biarin, Mas akan hukum kamu,"balas Zaqri.

"Hukum?"tanya Eliza yang langsung diiyakan oleh Zaqri. "Iya,"balas Zaqri.

"Ya sudah Eliza akan menerima hukuman Mas, asal Eliza bisa terbebas dari pelukan Mas,"ucap Eliza.

"Hukam pagi ini adalah...??"ucap Zaqri teka teki yang membuat istrinya itu penasaran.

"Apa?"tanya Eliza.

"Hemmzzz... Morning kiss," balasnya sambil memegang pipi sebelah kanannya, tanda meminta ciuman pagi di pipinya.

"Tapi Mas nanti ada yang Li--,"ucap Eliza terpotong. "Emang kamu Mau seharian penuh dipeluk Mas seperti ini?"tanyya Zaqri.

Eliza yang mendengar kalimat yang dilontarkan oleh suaminya itupun hanya bisa berpikir sejenak. Tidak mungkin juga ia berada dipelukan suaminya seharian penuh, sedangkan ia harus mengerjakan selayaknya menantu. "Ya sudah iya, nanti Eli--,"ucap Eliza terpotong. "Cepetan!"balas Zaqri cepat.

Cuuppp...

Kini Eliza mendaratkan bibirnya di pipi sang suami. Setelah mekakukannya pun Eliza langsung menagih janji suaminya itu untuk melepaskan pelukannya. "Eliza kan sudah memenuhi keingingan Mas, dan Mas sekarang lepaskan pelukan Mas,"seru Eliza.

"Tidak, Mas tidak ingin melepaskan pelukannya. Mas mau seperti ini saja,"balas Zaqri.

Yah memang kehidupan akan berubah jika seseorang yang sudah menikah termasuk Zaqri, ia lebih betah dirumah daripada di kantornya. "Mas lihat, sudah hampir jam setengah delapan,"seru Eliza yang membuat Zaqri harus melepaskan pelukannya.

"Astagfirullah! Knapa kamu gak bilang kalau ini sudah hampir jam setengah delapan,"balas Zaqri.

"Tadi Eliza sudah bilang, tapi Mas tidak dengar. Ya sudah kalo gitu Mas mandi yah Eliza sudah siapkan air hangat,"ucap Eliza.

ELIZAQRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang