Special Gift 1

19.5K 1.8K 57
                                    

Maaf jika masih belum bisa tiap hari up ya. Harap maklum karena family always comes first. Semoga masih banyak yang suka.

Happy reading

Jika orang lain punya asa ingin hidup enak dengan harta berlimpah atau ingin punya kedudukan tinggi, menjadi orang terhormat, aku sendiri tak punya keinginan seperti itu. Jika yang lain mati matian bekerja untuk mewujudkan segala mimpi atau mungkin mencari muka atasan agar karir berjalan mulus, aku tak pernah melakukan hal itu.

Aku bekerja sesuai dengan waktu dan aturan yang ada. Hampir tidak pernah aku lembur kecuali terpaksa. Harta?? Beberapa bisnisku berjalan dengan sangat baik meski aku memantau dari jauh. Karir? Namaku sudah masuk dalam daftar untuk menduduki jabatan yang lumayan penting di sebuah kementrian. Bahkan banyak orang yang iri melihat karirku menanjak tajam.dengan hitungan usia yang masih sangat muda.

Jika banyak yang bertanya mengapa aku bisa sedemikian sukses, mungkin banyak yang menjawab karena latar belakang dan nama besar orangtua atau mertuaku. Jawaban dariku adalah TIDAK.

Rahasia untuk semua yang kuraih saat ini adalah istriku sendiri. Jelita Arini. Wanita yang menurutku sempurna, yang dengan setia menemaniku hingga kini. Dua tahun yang lalu kami telah kembali ke ibu kota setelah dengan sukarela istriku berkenan pindah mengajar di ibukota. Awalnya ia ingin mengajar di sekolah menengah pertama ataupun atas, namun karena campur tangan ibu mertuaku, akhirnya ia bisa mengajar di perguruan tinggi tempat Mama Savitri menjadi seorang rektor.

Jelita dengan segala kepandaiannya, mampu beradaptasi dengan cepat baik di tempat kerjanya maupun di lingkungan kantorku. Namanya yang memang telah dikenal karena kepintarannya dalam hal kerajinan tangan, membuatnya jadi primadona. Sifatnya yang rendah hati dan mudah bergaul serta sangat senang berbagi ilmu, menjadikan Jelitaku sosok wanita idaman para pria yang masih lajang. Jantungku berkali kali harus dibuat bekerja ekstra keras manakala tatapan lapar para pria ketika berbicara dengan istriku.

Aku memang lebih protektif kepadanya terutama setelah peristiwa dua tahun yang lalu ketika Jelita tak sadarkan diri.usai bertengkar hebat dengan ibunya. Aku membatasi hubungannya dengan kedua orang tuanya dan juga keluargaku, meski aku tahu dia cukup dekat dengan kedua orangtuaku. Aku hanya tidak ingin dia bersedih lagi karena aku telah berjanji, kebahagiaannya adalah yang utama bagiku.

Kedua mertuaku juga sangat berusaha mendekatkan diri dengan kami. Tanpa sepengetahuanku, Mama Savitri sering menemui istriku ketika di kampus. Namun Jelitaku adalah wanita dengan penderian yang tak mudah untuk diruntuhkan. Mama Savitri harus menelan kekecewaan karena dengan bermacam alasan, Jelita tak mau menemuinya.

Aku juga masih menemani Jelita menghadiri acara keluarga besarnya, terutama ketika Pakde Raka dan Bude Ratih yang mengundangnya. Jelita sangat merasa nyaman jika berkumpul dengan keluarga besarnya tentu saja tanpa kehadiran orangtua kandungnya beserta kedua anak angkat kesayangan mertuaku

"Jadi bagaimana pak? Apakah Bapak setuju dengan ide kami?"

Saat ini aku tengah melakukan pertemuan dengan salah satu event organizer terkenal untuk memberikan sebuah kejutan kecil di hari ulang tahun pernikahan kami yang ketiga. Aku akui, mereka sangat ahli di bidangnya. Ide mereka cukup cemerlang meski acara yang kuselenggarakan tinggal beberapa hari lagi.

"Kalian benar benar brilliant. Apakah semua undangan sudah dipastikan datang?"

"Untuk yang dalam kota, terutama keluarga besar Bapak dan Ibu, memastikan untuk datang. Keluarga Ibu yang di Tanjung Balai Karimun juga sudah confirm  dan mereka akan datang satu hari sebelum acara dimulai"

"Kalian harus menjamu mereka dengan sebaik-baiknya"

"Maaf pak, untuk Ibu...."

"Itu urusan saya. Jangan sampai istri saya tahu ya. Dia tidak akan pernah suka dengan acara mewah seperti itu"

JANJI SETIA UNTUK ARINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang